Penutupan Pemerintah, Trump Menggertak Umumkan Status Darurat
Kisruh penutupan sebagian pemerintah Amerika Serikat terus berlanjut. Presiden Donald Trump menggertak akan menggunakan hak prerogatifnya dengan menyatakan negara dalam keadaan darurat untuk mencairkan anggaran tembok perbatasan, dan mengakhiri kebuntuan perundingan dengan Dewan Perwakilan.
“Kami bisa menyatakan negara dalam keadaan darurat. Seharusnya sih tidak perlu. Saya punya hak penuh untuk menyatakan negara dalam keadaan darurat. Saya memang belum siap, tetapi jika terpaksa saya akan melakukannya,” kata Trump di sela-sela kunjungannya di perbatasan di negara bagian Texas, seperti dilansir Reuters, Jumat (11/1).
Trump sudah pernah mengancam akan melakukan itu sebelum dia menyampaikan pidato kepresidenannya, yang menyinggung soal anggaran tembok perbatasan, pada Kamis lalu. Namun, dia urung menyatakan status darurat nasional dalam pidato yang ditunggu-tunggu itu.
Kewenangan yang diberikan undang-undang AS terhadap presiden memang bisa memotong birokrasi, dan mencairkan anggaran tanpa persetujuan Kongres.
Meski demikian, kemungkinan besar Dewan Perwakilan AS bakal mengajukan hak tanya jika Trump nekat menyatakan status darurat nasional. Namun, Trump mengklaim dia akan tetap menang dalam perdebatan itu.
Pertemuan antara Trump dengan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi dan pemimpin fraksi Demokrat di Senat, Chuck Schumer kemarin berjalan tanpa hasil. Trump dilaporkan walk out karena Nancy dan Chuck menyatakan tetap tidak akan meloloskan proposal anggaran untuk pembangunan tembok perbatasan sebesar US$5 miliar.
DPR AS hanya mau menyetujui mencairkan US$1,3 miliar untuk tembok perbatasan AS-Meksiko. Menurut laporan surat kabar The Washington Post, Gedung Putih saat ini sedang menyiapkan seluruh pertimbangan untuk memenuhi permintaan Trump yang bakal menyatakan status darurat nasional.
Jika hal itu terjadi, kemungkinan besar Trump akan membangun tembok perbatasan dengan mengambil dana dari Korps Zeni Angkatan Darat AS. Kabarnya Trump memang akan melibatkan Angkatan Darat untuk pembangunan tembok perbatasan itu.
Penutupan sebagian pemerintahan AS yang dimulai sejak 22 Desember 2018 hingga kini belum juga berakhir. Jika situasi ini berlanjut sampai Sabtu (12/1) besok, maka ini menjadi yang terlama dalam sejarah Amerika Serikat.
Kemarin DPR AS hanya mengesahkan rancangan undang-undang terkait kementerian perhubungan, perumahan, dan pertanian. Namun, Trump mengancam akan menolak (veto) seluruh RUU itu jika diajukan kepada pemerintah.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Politico
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]