BI: Global Mulai Tenang, Ada Ruang Apresiasi Rupiah
Bank Indonesia (BI) menilai kondisi ekonomi global saat ini cukup tenang seiring dengan sejumlah katalis positif yang mengindikasikan perkembangan positif, salah satunya terkait dengan damai dagang Amerika Serikat-China.
“Beberapa waktu lalu, dunia menerima kabar baik, salah satunya terkait AS dan Cina mengindikasikan perkembangan positif, pascakeduanya terlibat dalam perang dagang,” kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah ditemui di kantornya, Kamis (10/1/2019).
Tak hanya itu, kata Nanang, bank sentral AS yakni Federal Reserve (The Fed), juga menyatakan akan lebih fleksibel dalam menentukan suku bunga dengan mengikuti perkembangan pasar.
Meskipun kondisi ekonomi global mulai melunak, BI, katanya, akan tetap waspada. Nanang juga menyampaikan bahwa apa saja sentimen yang terjadi di ekonomi global tidak selalu berdampak langsung pada Indonesia.
“Tetapi [kondisi ekonomi global] itu belum tentu membuat rupiah melemah. Kalau kondisi ekonomi global melemah, tekanan perang tarif juga berkurang, karena semua negara merugi. The Fed pun akan mikir berkali-kali [jika ingin] menaikkan suku bunga.”
Secara keseluruhan, negara emerging market tekanannya lebih berkurang,” sambungnya.
Bahkan, BI meyakini kalau dengan kondisi ekonomi global yang seperti ini, nilai tukar rupiah masih memiliki ruang untuk terus menguat terhadap dolar AS. “Dikaitkan dengan rupiah, seharusnya ada peluang untuk stabil. Tahun ini, berbeda dengan tahun 2018. Sekarang banyak hal-hal [dalam dunia ekonomi global] yang mendekati solusi.”
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]