Pemindahan Kedutaan Brasil ke Yerusalem Hanya Soal Waktu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Presiden terpilih Brasil Jair Bolsonaro membuka peluang untuk memindahkan kedutaan negaranya di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.
“Bolsonaro mengatakan kepada saya bahwa memindahkan kedutaan ke Yerusalem adalah masalah ‘kapan’, bukan ‘jika’,” kata Netanyahu di Rio de Janeiro seperti dikutip dari Reuters, Minggu (30/12) waktu setempat.
Bolsonaro menjabat sebagai Presiden baru Brasil pada Selasa (26/12) lalu, dan menjadi tuan rumah Netanyahu serta para pemimpin negara lain dalam pelantikannya. Saat momentum tersebut, dia mengatakan ia ingin mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan memindahkan kedutaan ke Yerusalem.
“Kami sangat mementingkan Brasil, dan Brasil dalam konteks Amerika Latin. Ini menandakan perubahan bersejarah,” lanjut Netanyahu.
Netanyahu mengatakan bahwa pihak Brasil menerima undangannya untuk dapat mengunjungi Israel, sebuah perjalanan yang kemungkinan akan berlangsung pada Maret 2019.
Setelah dia bertemu dengan pemimpin Israel, Bolsonaro mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan sekutu yang baik, teman baik, saudara yang baik, seperti Benjamin Netanyahu.
Netanyahu merupakan perdana menteri Israel pertama yang mengunjungi Brasil.
Kendati demikian, Bolsonaro mendapat tekanan kuat dari sektor pertanian Brasil yang tak ingin kedutaan dipindahkan. Jika dilakukan, hal itu berpotensi merusak hubungan perdagangan Brasil dengan negara-negara Arab.
Kebijakan Bolsonaro akan menghasilkan perubahan drastis dalam kebijakan luar negeri Brasil, yang secara tradisional mendukung solusi dua negara atas konflik Israel-Palestina.
Berdasarkan surat yang diketahui Reuters awal Desember lalu, Liga Arab mengatakan kepada Bolsonaro bahwa memindahkan kedutaan ke Yerusalem akan menjadi kemunduran bagi hubungan dengan negara-negara Arab.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]