Fakhri Husaini Kecewa Diabaikan PSSI
Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini merasa kecewa diabaikan PSSI. Fakhri tidak mendapat konfirmasi dari PSSI soal dibutuhkan atau tidak untuk kembali menangani Timnas Indonesia.
Sebelumnya PSSI menunjuk empat pelatih untuk menangani empat kategori. Simon McMenemy untuk Timnas Indonesia senior, Indra Sjafri bersama Timnas Indonesia U-22, Bima Sakti di posisi pelatih Timnas Indonesia U-16, dan Rully Nere bersama Timnas Indonesia putri.
Sementara, Fakhri Husaini yang sukses mempersembahkan Piala AFF U-16 2018 tidak lagi mendapat posisi bersama Skuat Merah Putih.
Lebih dari itu, Fakhri yang juga karyawan PT Pupuk Kaltim tidak mendapat konfirmasi dari PSSI soal kembali jadi pelatih Timnas Indonesia atau tidak.
Fakhri berharap ada sikap tegas yang dari PSSI soal kepastian dirinya yang tidak bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia dalam waktu dekat. Sekalipun alasannya karena PSSI dan Fakhri tidak memiliki pandangan yang sama dalam berbagai hal.
Terlebih, catatan Fakhri dalam membawa Timnas Indonesia U-16 meraih prestasi berujung positif. Meski gagal membawa Garuda Asia lolos ke Piala Dunia U-17, tapi Fakhri mampu membawa Timnas Indonesia U-16 jadi juara di Piala AFF U-16.
“Kalau diputuskan [tidak lagi jadi pelatih Timnas Indonesia U-16] karena sikap saya banyak yang menentang ya tidak apa-apa. Ketika mereka mengumumkan tiga pelatih untuk empat tim, artinya ini sikap buat saya bahwa mereka tidak pakai [jasa] saya lagi,” ujar Fakhri kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/12).
“Dengan apa yang saya dapat seharusnya mereka tidak memperlakukan saya seperti ini. Kalau cara mereka seperti ini, ada komunikasi lah yang dibangun dengan saya. Saya bukan orang yang suka digantung-gantung. Harus tegas, ini masalah untuk bangsa dan negara saya tidak suka sama cara mereka seperti ini,” tandasnya.
Fakhri menyayangkan lembaga seperti PSSI yang mengabaikannya. Menurut Fakhri cara ini bukan cara yang baik untuk sebuah organisasi. Saat ditanya lebih memilih melatih klub atau timnas, Fakhri menilai itu sebagai pilihan yang sulit.
“Saya bukan orang yang mengejar jabatan, apalagi jabatan pelatih sepak bola. Timnas Indonesia sekalipun enggak perlu dikejar-kejar,” Fakhri menegaskan.
CNNIndonesia.com sudah mencoba mengonfirmasi PSSI dengan mengontak Sekjen, Ratu Tisha Destria, terkait masalah ini tetapi belum mendapat respons.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bola.net
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]