Sentimen Negatif Wall Street Menjalar ke Australia & Korea
Bursa saham Australia dan Korea Selatan terjebak di zona negatif di awal perdagangan Selasa (18/12/2018) setelah Wall Street babak belur dini hari tadi.
Indeks ASX 200 di Australia amblas 1,19% menjadi 5.590,9 sementara indeks Kospi di Korea Selatan melemah 0,29% ke posisi 2.065,13 hingga pukul 7.38 WIB, menurut data CNBC International.
Pasar global tengah dibuat cemas oleh berbagai data yang memberi sinyal akan adanya perlambatan ekonomi dunia.
Hari Jumat pekan lalu, China melaporkan angka penjualan ritel yang lebih rendah dari perkiraan dan terlemah sejak November 2003.
Bank of International Settlements (BIS), grup yang memayungi bank sentral seluruh dunia, pada hari Minggu mengatakan ketegangan pasar saat ini adalah sebuah tanda akan munculnya lebih banyak guncangan di kemudian hari.
BIS memperingatkan bahwa normalisasi kebijakan moneter sepertinya akan memicu aksi jual besar-besaran dalam waktu dekat.
Di Amerika Serikat (AS), sentimen para pengembang perumahan jatuh ke level terendahnya sejak Mei 2015 di Desember karena pembeli memutuskan menunda pembelian rumah baru.
Perusahaan manufaktur New York melaporkan bahwa kegiatan bisnis masih meningkat namun lebih lambat daripada yang diperkirakan di Desember.
Wall Street terjun bebas pada perdagangan hari Senin jelang rapat bank sentral Federal Reserve pekan ini. The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunganya sementara para pelaku pasar menilai kenaikan tersebut akan terlalu berat bagi kondisi perekonomian saat ini.
Indeks S&P 500 ditutup anjlok 2,08% di 2.545,94, titik penutupan terendahnya sepanjang tahun ini. Dow Jones Industrial Average kehilangan 507,53 poin atau 2,11% menjadi 23.592,98 dan telah kehilangan lebih dari 1.000 poin dalam dua hari. Nasdaq Composite juga ambruk 2,2% ke posisi 6.753,73.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Financeroll
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]
