Nantikan Pertemuan The Fed, Dolar AS Turun Tajam
Kurs dolar Amerika Serikat (AS) turun tajam pada akhir perdagangan Senin (17/12/2018) waktu setempat, memangkas penguatan tertinggi 19 bulan, yang terjadi Jumat pekan lalu. Pelemahan tersebut karena pelaku pasar masih menantikan pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada 18-19 Desember.
Mengutip Xinhua, Selasa (18/12/2018), ekspektasi pasar makin meningkat bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga keempat kalinya pada akhir tahun. Namun, analis mengatakan, fokus telah berubah karena The Fed akan mengevaluasi kebijakan moneternya di tengah kondisi pasar yang kini masih diliputi ketidakpastian.
Pound Inggris balik arah pada Senin setelah jatuh pada Jumat, karena Perdana Menteri Inggris Tereasa May menetapkan suara kedua di parlemen untuk rencana Brexit yang ditunda dan sangat ditentangnya.
Menghadapi kebuntuan di parlemen, kesepakatan Brexit yang direncanakan May telah memacu volatilitas pasar yang luas. Kesepakatan tersebut memang terdiri dari berbagai syarat yang memungkinkan tetap membentuk hubungan bilateral Inggris-Uni Eropa. Namun, para analis menilai, jika proposal Brexit tak kunjung diteken, maka bisa memengaruhi ekonomi Inggris.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1350 dolar AS dari 1,1303 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2629 dolar AS dari 1,2579 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7177 dolar AS dari 0,7178 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,75 yen Jepang, lebih rendah dari 113,29 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9925 franc Swiss dari 0,9977 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3408 dolar Kanada dari 1,3374 dolar Kanada.
Sumber : inews.id
Gambar : Tirto
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]