Ribuan Personel Gabungan Siaga Amankan Kunjungan Jokowi di Aceh
Sebanyak 2.758 personel gabungan TNI dan Polri siap mengamankan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Provinsi Aceh pada 13 hingga 14 Desember 2018.
“Bapak Presiden Joko Widodo dijadwalkan tiba di Aceh pada 13 Desember dan dijadwalkan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan jalan Tol Banda Aceh-Sigli di Blang Bintang, Aceh Besar pada 14 Desember,” kata Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Teguh Indratmoko di Banda Aceh, Rabu (12/12/2018).
Ia menyatakan, prosedur pengamanan VVIP khususnya RI 1 maupun RI 2 standarnya sama sesuai dengan UU RI No.34/2004 tentang TNI. Disebutkan salah satu tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) adalah bertanggung jawab terhadap pengamanan Presiden RI dan Wakil Presiden RI beserta keluarganya.
“Undang-undang tersebut sebagai dasar pelaksanaan pengamanan Presiden dengan dibagi Ring 1, 2, dan 3 pada lokasi yang menjadi tujuan kunker presiden,” ujar Teguh seperti dikutip Antara.
Pengamanan VVIP untuk personel TNI-Polri akan ditempatkan pada ring 2 dan 3. Untuk ring 1 adalah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres).
Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP tersebut juga diikuti jajaran Kodam Iskandar Muda, Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak dan jajarannya serta Forkopimda se-Aceh.
Hadiri Rakerda Timses
Selain kunjungan kerja, selama berada di Aceh Jokowi juga dijadwalkan menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Tim Pemenangan Provinsi Aceh di Banda Aceh pada Jumat besok, 14 Desember 2018.
“Rakerda ini dijadwalkan dihadiri Jokowi dan Ketua TKN Erick Thohir,” kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding, di Banda Aceh, Rabu (12/12/2018).
Dia menyebutkan, rakerda akan diikuti ribuan relawan dan calon anggota legislatif dari partai politik pengusung dan pendukung pasangan Joko Widodo-Ma`ruf Amin dari seluruh Provinsi Aceh.
“Dalam rapat kerja di Aceh ini juga dibahas bagaimana membangun narasi positif terhadap Jokowi, sehingga berita-berita bohong yang beredar bisa diantisipasi,” ujar Abdul Kadir Karding.
Sumber : liputan6.com
Gambar : Tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]