Pertahankan Keistimewaan Melayu, Ribuan Warga Muslim Malaysia Turun Ke Jalan
Puluhan ribu warga muslim Malaysia turun ke jalan pada akhir pekan lalu untuk menuntut perlindungan atas hak-hak mereka. Aksi unjuk rasa ini bermula dengan tersiarnya rencana pemerintah untuk meratifikasi konvensi PBB yang bertujuan untuk menghapuskan diskriminasi rasial.
Aksi ini ‘disponsori’ oleh dua partai oposisi besar Malaysia. Para kritikus menunduh pengesahan konvensi PBB tersebut akan menghapuskan keistimewaan (privilege) warga Melayu. Pemerintah akhirnya menangguhkan rencana tersebut, namun aksi terus berjalan dan berganti nama menjadi “Aksi Syukur”.
“Jika Islam diganggu, maka ras (Melayu) terganggu. Jika hak kami diganggu, maka kami akan bangkit,” kata pemimpin oposisi Ahmad Zahid Hamidi, yang Partai Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) , dilansir dari laman EWN.co, Minggu, (9/12).
Salah satu peserta bernama Arif Hashim mengatakan bahwa ras lain dilarang “menantang” hak orang Melayu.
“Sebagai seorang Muslim, saya ingin Islam menjadi yang pertama (prioritas) di Malaysia,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan polisi, sebanyak 55.000 orang berpakaian putih-putih membanjiri jalan utama di Kuala Lumpur sambil meneriakkan “AllahuAkbar !” dan mengibarkan bendera dengan berbagai tulisan. Akibat aksi ini, banyak jalan utama yang ditutup. Ini adalah demonstrasi terbesar pertama sejak Mahatir Mohammad menjabat sebagai Perdana Menteri.
Di antara para demonstran, hadir pula eks-PM Malaysia Najib Razak yang terjerat skandal korupsi 1MDB.
Isu ras dan agama adalah hal sensitif di Malaysia, yang merupakan rumah bagi komunitas etnis China dan India yang cukup besar, dan mayoritas Muslim Melayu tampaknya merasa semakin tidak aman di bawah pemerintahan baru yang lebih mewakili kelompok minoritas.
Para pengamat pesimis pemerintahan Mahatir Mohammad dapat melakukan reformasi pada bidang tersebut.
Sumber : Akurat.com
Gambar : Tribunnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]