Ekonomi Jepang Turun Lebih Dalam dari Perkiraan
Perekonomian Jepang menyusut dua kali lipat dari perkiraan semula dalam periode tiga bulan hingga September karena bencana alam membebani investasi, menurut sumber data resmi, Senin (10/12/2018).
Produk domestik bruto (PDB) untuk periode Juli-September terkontraksi atau tumbuh negatif 0,6% dari kuartal sebelumnya, menurut data Kantor Kabinet. Ini sekaligus merevisi angka perkiraan awal, yaitu kontraksi sebesar 0,3%.
Angka itu muncul setelah terjadi pertumbuhan 0,7% pada periode April-Juni, dan sedikit lebih lemah dari ekspektasi pasar, yaitu penyusutan ekonomi sebesar 0,5%.
Pendorong utama penurunan itu tampaknya adalah investasi swasta, yang menyusut 2,8% dari kuartal ke kuartal, lebih tinggi dari perkiraan awal kontraksi 0,2%, menurut data tersebut.
“Latar belakang investasi perusahaan yang lemah diyakini karena bencana alam di Juli yang menghentikan beberapa logistik, seperti pendirian fasilitas,” kata Takashi Miwa, ekonom senior di Nomura Securities, dilansir dari AFP.
“Ini adalah kontraksi teknis sementara dan indikator ekonomi terbaru memperlihatkan ekonomi meningkat pada kuartal Oktober-Desember,” katanya, meskipun ia memperingatkan bahwa potensi meruncingnya ketegangan perdagangan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tetap menjadi faktor risiko.
Jepang dilanda beberapa bencana alam musim panas ini, termasuk banjir besar-besaran di wilayah barat karena hujan deras, topan yang membanjiri bandara internasional utama, dan gempa bumi di utara yang mengganggu jalur pasokan.
Penutupan sementara Bandara Internasional Kansai menyebabkan penurunan pariwisata dan pengiriman luar negeri terhambat, kata para analis.
Sumber : CNBCIndonesia.com
Gambar : SINDOnews
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]