LPS: Di Tengah Gempuran, Ekonomi Indonesia Relatif Aman
Ekonomi Indonesia dipandang relatif aman di tengah gejolak global yang tak menentu. Indonesia masih dipercaya oleh investor dan pemerintah pun fokus menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan.
“Jadi seperti yang dikatakan para Menteri tadi bahwa ada ketidakpastian global. Seperti di Timur Tengah, di China, itu kita akan menghadapi suatu kondisi uncertainity,” kata Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti.
Ia mengatakan hal ini di acara Mandiri Market Outlook bertema “Indonesia’s Market Potential and Global Economic Growth 2019” di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Dijelaskan Destry, perang dagang yang terjadi antara AS dan China menyebabkan Indonesia terkena dampaknya. Namun, ‘gencatan senjata’ sudah dilakukan.
“Satu hal positif, paling tidak selama 3 bulan ke depan kita masih bisa bernapas lega, karena adanya gencatan senjata antara AS-China, di mana AS dan China masing-masing di 2019 nanti itu harusnya mengenakan tarifnya yang secara optimal,” tuturnya.
“Jika dilihat, kondisi saat ini Indonesia itu berada dalam posisi yg relatif menengah. Ada memang masalah kita dalam current account defisit (CAD). Tapi kalau dibandingkan negara lain, itu kita hijau. Jadi bisa kita simpulkan Indonesia relatif aman.”
Menurut Destry, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pernah berada dalam posisi Rp 15.000/US$ lebih. Namun Indonesia masih terus bisa menjaga ekonomi dan mampu mengatasi ancaman krisis.
“Untung saat ini kita memiliki pemerintah yang setelah melihat faktor spekulatif, psikologis, mereka langsung mengeluarkan gerakan-gerakan yang mengentaskan isu di market tadi, yaitu khususnya di policy,” tutur Destry.
Sumber : CNBCindonesia.com
Gambar : Antaranews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]