Berbagai Sektor Industri AS ‘Gembira’ Ekskalasi Dagang dengan China Mereda
Kelompok industri di Amerika Serikat (AS) menyambut baik konsensus AS-China dalam meredakan ketegangan perdagangan bilateral sebagai upaya menuju kesepakatan perdagangan yang saling menguntungkan.
Dalam jamuan santap malam di sela-sela KTT G20 ke-13 di Argentina, Presiden China, Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump sepakat untuk tidak mengenakan tarif baru, dan tim ekonomi kedua belah pihak akan meningkatkan negosiasi untuk menghapus semua tarif tambahan dan mencapai kesepakatan konkret yang saling menguntungkan.
Myron Brilliant selaku wakil presiden urusan internasional Kamar Dagang AS, menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik pengumuman bahwa kedua presiden telah meredakan ketegangan dan kembali ke meja perundingan.
“Menghapus pemberlakuan tarif merupakan tindakan yang tepat bagi para pekerja, pencipta lapangan kerja, dan ekonomi AS,” tandas Brilliant, seraya menambahkan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan kedua pemerintah untuk mendukung upaya mereka melalui lansiran Xinhua (5/12).
Namun dalam program berita Bloomberg pada Senin (3/12) lalu, Brilliant menegaskan kembali bahwa konsensus Trump-Xi merupakan langkah menuju arah yang benar.
Kita harus senang dengan hal itu, pasar merespons secara positif, dan langkah tersebut memberikan waktu kepada kedua pihak untuk mendikusikan isu-isu yang lebih rumit dan kompleks di depan mereka,” imbuhnya.
Komentar Brilliant diamini oleh kelompok pertanian dan perdagangan AS. Yang menyatakan bahwa Memuji konsensus itu sebagai kabar baik, John Heisdorffer selaku presiden American Soybean Association, berpendapat bahwa kemungkinan perjanjian jangka panjang antara dua ekonomi terbesar dunia itu kan sangat positif bagi industri kedelai.
Bernada sama, Charles Boustany, selaku anggota kongres yang mewakili Negara Bagian Louisiana dan kini menjadi juru bicara kampanye anti-tarif — Tariffs Hurt the Heartland, menyatakan dalam pernyataan pada Minggu lalu bahwa konsensus AS-Tiongkok merefleksikan tuntutan kelompok mereka kepada pemerintahan Trump.
“Kampanye kami akan terus menceritakan kisah-kisah mereka saat pemerintah memasuki periode negosiasi yang penting ini,” ujar Boustany. Angela Hofmann, direktur eksekutif kelompok advokasi yang berbasis di Illinois.
Menurut Chrles, turunnya eskalasi ketegangan perdagangan AS-China adalah berita baik bagi petani dan dalam beberapa bulan ke depan, Farmers for Free Trade akan terus melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk mendengar para petani dan memperkuat suara mereka di Washington, D.C.,” kata Hofmann
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari yang sama, Matthew Shay selaku presiden dan CEO Federasi Ritel Nasional AS, menyebut hasil pertemuan Trump-Xi sebagai pertanda yang menggembirakan.
“Sudah jelas pemerintah (Trump) mendengarkan suara mereka yang terkena dampak negatif dari tarif-tarif yang ada,” ujar isi pernyataan tersebut seraya menambahkan bahwa Federasi mengharapkan resolusi positif yang benar-benar menghapus tarif dan meningkatkan hubungan perdagangan AS-Tiongkok.
American Apparel and Footwear Association berkata dimulainya kembali pembicaraan antara Washington dan Beijing cukup menggembirakan bagi para industri pakaian, yang bergantung pada rantai pasokan global yang kompleks untuk pasar-pasar kami di seluruh dunia.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Presiden dan CEO Rick Helfenbein, asosiasi berharap tarif hukuman yang sudah diberlakukan pemerintah secepatnya dihapus.
“Kami akan selalu mengawasi negosiasi dengan saksama,” bunyi pernyataan itu.
Consumer Technology Association yang berbasis di Arlington, Negara Bagian Virginia, mengungkapkan dalam sebuah pernyataan betapa senangnya melihat Presiden Trump dan Xi bekerja sama untuk mengurangi hambatan perdagangan antara AS dan China.
“Kami menantikan kemajuan selanjutnya antara AS dan China dalam rangka menghapus tarif-tarif saat ini dan tidak menambahkan pajak baru pada pada lebih banyak produk, sehingga kami dapat menjaga ekonomi tetap kuat dan penciptaan lapangan pekerjaan meningkat,” menurut isi pernyataan tersebut.
Sumber : Akurat.co
Gambar : BBC.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]