BI Antisipasi The Fed Akan Naikkan Suku Bunga Dua Kali Lagi
Bank Indonesia (BI) menyatakan kenaikan suku bunga acuan alias BI 7 day repo rate yang telah mencapai 175 basis poin (bps), adalah demi mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam mengambil keputusan, BI menekankan selalu mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat atau Fed Fund Rate (FFR) pada Desember mendatang dan Maret 2019.
“Tahun depan The Fed diprediksi naikkan FFR (suku bunga AS) sebanyak tiga kali. Hanya saja melihat pasar akhir-akhir ini, kenaikan FFR mungkin dua kali pada Desember dan Maret 2019, dengan total kenaikannya sebesar 50 bps,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam CEO Network di Jakarta, Senin, (12/3/2018).
Lebih lanjut, kata dia, kondisi perekonomian Eropa pun tengah dalam tahap normalisasi. Hal itu, kata Perry, akan diikuti dengan kenaikan suku bunga oleh European Central Bank (ECB), paling cepat pertengahan tahun depan. “Hal-hal seperti itu sudah kita perhitungkan setiap lakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan. Kita sudah perhatikan semua itu dalam ambil keputusan,” tegas Perry.
Meski begitu, Ia belum bisa memutuskan, apakah tahun depan BI akan kembali menaikkan suku bunga acuannya atau tidak. Alasannya, bank sentral harus melihat dahulu bagaimana kondisi tahun depan, terutama terkait kondisi dalam negeri. “Kalau dinaikkan suku bunga (acuan) bukan berarti ketat. Melainkan untuk dukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga memproyeksikan defisit neraca transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) tahun ini di bawah 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara tahun depan, Ia optimistis CAD turun ke 2,5%. Maka agar target itu tercapai, Perry mengatakan kebijakan moneter BI preemptive untuk menjaga stabilitas nilai tukar, inflasi, dan CAD. “Koordinasi juga akan terus kita lakukan,” katanya.
Sumber : sindonews.com
Gambar : IVOOX.id
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]