Euro Melemah Mengantisipasi No Deal Brexit
Data ekonomi kawasan Eropa kompak memerah, membuat pasangan mata uang EUR/USD melemah. Mengutip Bloomberg, Jumat (23/11) EUR/USD tercatat melemah 0,57% ke 1,1338.
Analis Global Kapital Investama, Nizar Hilmi mengatakan, data ekonomi kawasan Eropa yang mengecewakan karena efek perlambatan ekonomi global dan perang dagang membuat euro melemah.
Tercatat, PMI manufaktur Prancis di Oktober 2018 turun ke level 50,7 dari data bulan sebelumnya di level 55,3. Selanjutnya data manufacturing PMI Jerman juga merosot dari 52,2 ke 51,6. Data PMI jasa Jerman juga merosot dari 54,7 ke 53,3.
Tekanan terhadap euro masih terus kembali karena Eropa tengah mempersiapkan langkah untuk memastikan transaksi derivatif lintas batas yang bernilai triliunan untuk Eropa tetap aman, bila terjadi no deal Brexit.
“Jadi Otoritas Sekuritas dan Pasar Eropa (ESMA) akan mengakui sementara lembaga kliring Inggris agar bisa terus melaukan kliring derivatif untuk nasabah Uni Eropa,” jelas Nizar, Jumat (23/11).
Selama permasalahan Brexit dan anggaran Italia belum rampung, Nizar memproyeksikan euro masih akan tertekan. Besok, data ekonomi AS banyak yang akan dirilis. Jika data tersebut positif, maka kemungkinan euro untuk tertekan masih bisa terjadi.
Secara teknikal Nizar menganalisis harga berada di MA 20 dan MA 10, tetapi MA 10 berada di bawah MA 25. Indikator tersebut menandakan harga masih cenderung bearish. MACD bergerak naik tapi masih di area negatif, menandakan potensi bullish belum terkonfirmasi. RSI begerak turun dari level 47 ke 49. Stochastic flat di level 60.
Nizar merekomendasikan sell on resistance di rentang support 1,1330-1,1350-1,1370 dan resistance di 1,1440-1,1460-1,1480.
Sumber : Kontan.com
Gambar : Euronews
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]