Dolar AS Melemah di Tengah Harapan Brexit
Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).
Karena, investor percaya, Inggris dan Uni Eropa (UE) akan mencapai kesepakatan sebelum Brexit berlaku. Perdana Menteri Inggris Theresa May menjelaskan, Kamis (22/11) sore, dia bakal melakukan “segala kemungkinan” untuk memberi warga Inggris kesepakatan Brexit telah “dalam genggaman.”
Dalam pernyataan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Inggris (House of Commons), May mengatakan bahwa rancangan kesepakatan Inggris dengan Uni Eropa, baik untuk kedua pihak. Inggris setuju dengan Uni Eropa, baik untuk kedua belah pihak, “mengakhiri gerakan bebas sekali dan untuk selamanya.”
Inggris dan Uni Eropa pada prinsip setuju dan menetapkan hubungan masa depan mereka sebelum pertemuan puncak pada Minggu (25/11), menurut laporan media.
Mata uang euro dan pound melonjak menyusul berita tersebut, yang menempatkan dolar AS berada di bawah tekanan.
Indeks dolar AS, sebut Xinhua, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,23 persen menjadi 96,4872 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1405 dolar AS dari 1,1388 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,2876 dolar AS dari 1,2780 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh ke 0,7253 dolar AS dari 0,7264 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,95 yen Jepang, lebih rendah dari 113,07 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9943 franc Swiss dari 0,9944 franc Swiss, dan merosot menjadi 1,3195 dolar Kanada dari 1,3254 dolar Kanada.
Sumber : indopos.co.id
Gambar : BBC.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]