Spanyol Akan Tolak Kesepakatan Brexit

Spanyol akan menolak draf kesepakatan Brexit oleh Uni Eropa (UE) kecuali isinya diubah untuk menjelaskan masa depan wilayah Gibraltar yang masih menjadi sengketa dengan Inggris.

Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez meminta masa depan Gibraltar harus diserahkan pada perundingan antara Madrid dan London. Permintaan Spanyol terkait Gibraltar itu menjadi dorongan terbaru UE untuk mengutamakan kepentingan nasional menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) para pemimpin UE.

Meski demikian, sejumlah diplomat menyatakan tak terlalu khawatir bahwa masalah itu akan menghalangi prospek kesepakatan Brexit. “Mulai hari ini, jika tidak ada perubahan terkait Gibraltar, Spanyol akan menyatakan tidak untuk kesepakatan tentang Brexit,” kata Sanchez saat konferensi pers di Madrid, kemarin, dilansir kantor berita Reuters.

Menurut aturan UE, pencabutan traktat diadopsi oleh suara mayoritas dan bukan mufakat. Jadi, satu negara seperti Spanyol tak bisa menghalangi tercapainya kesepakatan. Eksekutif UE mengakui kekhawatiran Spanyol itu dan berharap isu tersebut akan selesai.

Gibraltar merupakan semenanjung kecil di pantai selatan Spanyol dan wilayah Inggris sejak 1713 yang menjadi sumber ketegangan dalam hubungan antara kedua negara. Spanyol sejak lama mengklaim kedaulatan di Gibraltar.

Gibraltar berupaya meninggalkan UE dengan Inggris pada Maret, meski 96% warganya dalam referendum 2016 memutuskan tetap bersama UE. Meski Spanyol pekan lalu awalnya menyambut protokol tentang Gibraltar dalam draf kesepakatan Brexit, Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Josep Borrell menyatakan ada kebingungan mengenai Gibraltar di bagian utama kesepakatan.

Borrell berpendapat, kebingungan itu perlu dijelaskan dalam deklarasi politik lebih luas mengenai hubungan baru antara UE dan Inggris. Sanchez menegaskan kembali pesan itu kemarin.

“Jika pada Minggu dalam @EUCouncil kesepakatan Brexit tidak mengakui situasi itu, Gibraltar harus dinegosiasikan langsung antara Spanyol dan Inggris, pemerintahan ini tidak akan menerimanya,” tweet Sanchez.

Dia menambahkan, “Jika pemerintahan ini, yang pro-Eropa, menemukan dirinya dalam situasi ini, ini berarti seseorang di Brussels tidak melakukan pekerjaan mereka dengan baik.”

 

 

 

 

 

 

Sumber : sindonews.com
Gambar : RMOL Jabar

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *