Rupiah Masih Akan Tertekan Sampai Semester I-2019

Sepanjang tahun ini, dolar Amerika Serikat (AS) menggilas habis sejumlah mata uang negara berkembang, tak terkecuali nilai tukar rupiah.

Keperkasaan greenback terhadap rupiah, pun diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga tahun depan, sejalan dengan dinamika ketidakpastian global yang makin besar.

“Tekanan pelemahan terbesar terhadap rupiah akan terjadi pada semester pertama,” kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal, Rabu (21/11/2018).

Pada tahun depan, ketidakpastian ekonomi global masih akan diliputi oleh dinamika perang dagang, harga minyak yang cenderung meningkat, dan ketatnya likuiditas global.

Sementara dari dalam negeri, perekonomian nasional tahun depan masih akan diwarnai oleh defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang diperkirakan masih menantang.

Pasalnya, laju impor tahun depan diproyeksikan masih akan sulit dikendalikan, namun tak diiringi dengan kinerja ekspor yang tahun depan juga diproyeksikan tetap tertekan.

“Sepanjang tahun 2019 nilai tukar rupiah rata-rata berada di kisaran Rp 15.200/US$,” kata Faisal.

Meskipun rupiah pada semester pertama diperkirakan tertekan, namun CORE Indonesia melihat rupiah akan mendapatkan momentum penguatan pada semester kedua tahun depan.

 

 

 

 

 

 

Sumber : CNBCindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *