Harga Minyak Dunia Kembali Melonjak
Harga minyak berjangka naik untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), setelah penurunan tajam minggu ini. Kenaikan terjadi karena pengurangan cadangan bahan bakar Amerika Serikat (AS) dan kemungkinan pemotongan produksi OPEC membantu mendukung harga.
Mengutip Antara, Jumat, 16 November 2018, minyak mentah Brent berjangka naik 50 sen AS menjadi menetap di USD66,62 per barel. Sedangkan minyak mentah AS berjangka, West Texas Intermediate (WTI), naik sebanyak 21 sen AS menjadi ditutup di USD56,46 per barel.
Pada Selasa 13 November kontrak berjangka AS menandai kerugian satu hari paling curam mereka dalam lebih dari tiga tahun, karena kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang melemahnya permintaan global dan kelebihan pasokan. WTI juga membukukan rekor penurunan ke-12 berturut-turut.
Data Badan Informasi Energi AS menunjukkan persediaan minyak mentah melonjak 10,3 juta barel pekan lalu, kenaikan mingguan terbesar sejak Februari 2017. Analis dalam jajak pendapat telah memperkirakan peningkatan 3,2 juta barel. Tetapi, stok bensin turun 1,4 juta barel, sementara stok distilat turun 3,6 juta barel, data EIA menunjukkan.
“Sementara peningkatan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan, penurunan pasokan produk minyak olahan membantu harga-harga melambung. Produk-produk pasti mendukung kami sekarang,” kata Analis Price Futures Group Phil Flyn di Chicago.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang dipimpin oleh Arab Saudi, sedang mempertimbangkan pemotongan hingga 1,4 juta barel per hari (bph) tahun depan untuk menghindari peningkatan dalam persediaan global yang mendorong harga minyak jatuh antara 2014 dan 2016.
“Harga minyak mengabaikan data (EIA) sejauh ini. Satu penjelasan bisa jadi bahwa pengurangan produksi besar oleh OPEC menjadi lebih mungkin,” kata Analis Komoditas Commerzbank, Carsten Fritsch.
Sumber : medcom.id
Gambar : Ekonomi
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]