Dolar AS Naik Tipis Jelang Rilis Data Tenaga Kerja AS
Indeks dolar Amerika Serikat (AS) mampu beringsut ke zona positif pada perdagangan pagi ini, Jumat (2/11/2018), menjelang rilis laporan pekerjaan di AS.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama di dunia naik 0,10% atau 0,098 poin ke level 96,375 pada pukul 10.30 WIB.
Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan tipis 0,030 poin atau 0,03% di level 96,307, setelah pada perdagangan Kamis (1/11) berakhir melemah 0,88% atau 0,850 poin di posisi 96,277.
Indeks dolar meluncur dari level tertingginya dalam 16 bulan yang dibukukan awal pekan ini saat pulihnya kepercayaan diri investor dalam pasar finansial menggerus daya tarik aset-aset safe haven.
Pasar ekuitas dunia mengawali November dengan penguatan yang meluas pada perdagangan Kamis (1/11) setelah mencatatkan performa buruk pada Oktober.
Penguatan tersebut didorong kuatnya laporan kinerja keuangan korporasi berikut tanda-tanda bahwa perang perdagangan antara dua raksasa ekonomi dunia, China dan AS, dapat ditahan. Ini mengurangi sebagian dukungan untuk mata uang seperti dolar, yang mendapat keuntungan saat aksi penghindaran risiko meningkat.
Pelaku pasar saat ini menantikan laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis hari ini waktu setempat, untuk mendapatkan petunjuk arah kebijakan moneter di Negeri Adidaya tersebut.
“Jika laporan pekerjaan terbukit kuat, dolar AS dapat kembali melonjak dari pelemahan baru-baru ini dan melanjutkan kenaikannya,” ujar Junichi Ishikawa, pakar strategi valas senior di IG Securities, seperti dikutip Reuters.
Angka payroll AS diperkirakan akan meningkat menjadi 190.000 pada Oktober dari 134.000 pada bulan sebelumnya, sedangkan rata-rata pendapatan per jam diprediksi naik 0,2% pada Oktober setelah kenaikan sebesar 0,3% pada September.
Turut mengangkat dolar AS, nilai tukar pound sterling tergelincir dan turun 0,18% ke posisi US$1,2988, setelah berakhir naik tajam 1,93% di level 1,3012 pada perdagangan Kamis (1/11).
Penguatan pound semalam didukung laporan bahwa PM Inggris Theresa May telah mencapai kesepakatan dengan Brussels mengenai layanan finansial. Hal ini akan memberi perusahaan-perusahaan jasa keuangan Inggris akses yang berkelanjutan ke pasar Eropa pascaBrexit.
Sumber : bisnis.com
Gambar : Pars Today
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]