BI Diprediksi Mempertahankan Suku Bunga Acuan 5,75 Persen
Analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan Bank Indonesia atau BI akan mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur bulan ini. William memprediksi suku bungan acuan BI akan berada pada 5,75 persen.
“Kebijakan suku bunga acuan diprediksi akan tetap pada 5,75 persen,” kata William saat dihubungi Selasa, 23 Oktober 2018.
William mengatakan jika suku bunga acuan tetap akan positif bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sebaliknya, jika suku bunga naik, akan beresiko membuat naiknya inflasi.
“Selain itu karena rupiahnya sudah cenderung stabil maka BI diharapkan menahan dulu, karena sejak awal kenaikan suku bunga hanya ditujukan untuk melawan The Fed saja,” kata William.
BI menggelar RDG pada 22-23 Oktober 2018. Hari ini hasil RDG BI Oktober 2018 akan diumumkan oleh Anggota Dewan Gubernur BI pada pukul 14.00.
Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada juga memprediksi perkiraan suku bunga BI 7 Day Repo Rate akan tetap di level 5,75 persen. “Suku bunga tetap diharapkan dapat menjadi sentimen positif pada rupiah,” kata Reza.
Sebelumnya, bank sentral AS atau The Fed memutuskan menaikkan suku bunga jangka pendeknya sebesar 0,25 persen atau 25 basis poin. Hal tersebut merupakan kenaikan suku bunga ketiga tahun ini dan langkah kedelapan sejak akhir 2015.
“Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar kerja dan inflasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund (FFR) menjadi 2 persen hingga 2,25 persen,” kata bank sentral dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan dua hari, Rabu waktu setempat, 26 September 2018.
Pada 27 September 2018 Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 26-27 September 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen.
Sumber : Tempo.com
Gambar : Kumparan.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]