Dolar AS Seruduk Rupiah Lagi, Harga Emas Antam Berkibar
Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik lagi Rp 4.040 menjadi Rp 623.460 per gram, dari sebelumnya Rp 619.420 per gram, seiring dengan penguatan dolar AS di hadapan mata uang dunia.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia hari ini (8/10/18), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 62,34 juta dari harga akhir pecan lalu Rp 61,94 juta per batang.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 587.000 per gram, naik dari posisi sebelumnya Rp 583.000.
Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar. Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%.
Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Naiknya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang menguat kemarin.
Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
Saat ini, kondisi pasar keuangan dan investasi domestik masih tertekan, terutama nilai tukar rupiah. Pasar spot valas menunjukkan pelemahan rupiah hingga 0,46% menjadi Rp 15.245 per dolar AS.
Dolar AS sedang di atas angin karena pelaku psar global ingin memarkirkan dana sebelum masuk ke lelang obligasi pemerintah AS digelar pekan ini.
Untuk surat berharga, pasar saham masih menguat hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,39% menjadi 5.754.
Sumber : CNBC INDONESIA
Gambar : Capital FM
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]