LPS: Ada Kemungkinan Suku Bunga BI Kembali Naik
Bank Sentral Amerika Federal Reserve akan mengumumkan hasil pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu, (25/9/2018) waktu setempat. Banyak analis memprediksi The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan mereka dalam pertemuan kali ini. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan ( LPS) Halim Alamsyah mengatakan, sebagai langkah untuk menjaga stabilitas sektor keuangan, bukan tidak mungkin bagi Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga untuk menyesuaikan dengan kondisi global.
“Karena BI pasti akan merespon suku bunga itu, berdasarkan target inflasi. Mereka sudah umumkan seperti itu. Sekarang kondisinya berubah, karena sekarang terutama AS, Eropa, sudah mulai (menaikkan suku bunga) sementara Jepang masih belum. Dan beberapa negara lain sudah menghentikan quantitative easing-nya,” ujar Halim ketika ditemui awak media di Jakarta, Selasa (25/9/2018). Halim menjelaskan, dengan terhentinya pelonggaran kuantitatif (quantitative easing) di berbagai negara di dunia, maka akan berdampak pada naiknya suku bunga, yang diawali oleh naiknya suku bunga The Fed.
Suku bunga acuan di negara berkembang, termasuk Indonesia pun mau tidak mau harus mengikuti pergerakan tersebut dengan risiko kredit bisa melemah, dan menyebabkan likuiditas berkurang. “Sementara kebutuhan likuiditas Indonesia masih tinggi. Karena pembangunan kita butuh banyak dana, ini yang terjadi,” lanjut Halim. Sehingga, apa yang dilakukan oleh BI adalah berusaha mengimbangi agar penarikan dana keluar tidak mengganggu stabilitas ekonomi di dalam negeri.
Di sisi lain, LPS akan memantau kemungkinan pergerakan dana pihak ketiga (capital outflow) dari bank-bank yang pindah ke luar negeri. “Sejauh ini berdasarkan pantauan kami tidak ada gerakan yang luar biasa. Biasa saja kalau ada nasabah pindah dari satu bank ke bank lain, memanfaatkan suku bunga yang lebih tinggi,” ujar dia. Sebagai informasi, BI telah menaikkan suku bunga acuan mereka sebesar 125 basis points tahun ini. Terakhir, BI menaikkan suku bunga pada Rapat Dewan Gubernur 15 Agustus 2018 sebesar 25 bps, dari 5,25 persen menjadi 5,5 persen.
Sumber Berita : kompas.com
Sumber foto : Bisnis.com
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]