Gubernur Bank Sentral AS Rapatkan The Fed Rate
Pelaku pasar selama dua hari ke depan akan memantau hasil sidang Federal Open Market Committee (FOMC). Rapat Dewan Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat itu akan membahas selama dua hari terhitung 25-26 September 2018 ini. Hasil yang dinantikan oleh para pelaku ekonomi dan pasar dunia adalah mengenai posisi The Fed Rate atau tingkat suku bunga Amerika Serikat. Pada rapat terakhir yang digelar 31-1 Agustus 2018 memutuskan tingkat suku bunga berada di posisi 1,75 sampai 2 persen.
Kenaikan tersebut merupakan yang keduakalinya sepanjang 2018. Rapat yang dipimpin Jerome H Powell itu, rencananya tidak hanya membahas tingkat suku bunga, namun juga membahas perkembangan ekonomi Amerika terkini. Banyak kalangan menilai, the Fed rate akan masih akan dinaikan kembali sebanyak dua kali hingga akhir tahun, yakni pada Rapat FOMC September dan Desember 2018. Namun hal itu masih sebatas proyeksi. Rabu (26/9/2018), para analis di Negeri Paman Sam memperkirakan ekonomi melemah tahun depan, sebagian karena efek dari konflik Presiden AS Donald Trump dengan China, Kanada, Eropa, dan mitra dagang lainnya.
Tarif dan countertariff yang telah dikenakan pada impor dan ekspor memiliki efek kenaikan harga untuk barang dan pasokan utama dan pertumbuhan yang berpotensi melambat. Di sisi lain, pelambatan ekonomi kemungkinan akan menyebabkan the Fed untuk mengurangi kenaikan suku bunganya untuk menghindari pertumbuhan yang menyesakkan. Dalam skenario itu, mungkin FOMC akan menaikkan suku hanya dua kali pada 2019. Kepala ekonom di Moody’s Analytics Mark Zandi mengatakan melihat perkembangan ekonomi, the Fed diramalkan dalam posisi yang netral. “Kami telah mengalami pemotongan pajak besar-besaran dan peningkatan besar-besaran dalam belanja pemerintah yang bahkan tidak ada di layar radar pada awal 2017,” ujar Zandi.
Sumber Berita : okezone.com
Sumber foto : Bisnis.com
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]