IMF Sebut Perang Dagang Bisa Bikin Ekonomi Makin Boros

Memburuknya ketegangan perdagangan dan perang tarif dapat menimbulkan “biaya ekonomi yang signifikan” bagi ekonomi global, juru bicara Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan, Kamis (20/9/2018). Pemberi pinjaman global masih menilai dampak dari bea masuk yang dikenakan sejauh ini, tetapi biaya ekonomi “akan cepat meningkat,” kata juru bicara IMF Gerry Rice kepada wartawan.

Amerika Serikat (AS) akan memberlakukan tarif impor senilai US$ 200 miliar pada barang-barang China pada hari Senin mendatang, sehingga total tarif impor akan menjadi US$250 miliar. Jumlah itu belum termasuk tarif impor terpisah pada baja dan aluminium dari seluruh dunia. China telah membalas mengenakan bea masuk US$110 miliar terhadap barang-barang AS, yang berarti hampir mencakup semua impornya dari Negeri Paman Sam.

Rice mengatakan “tergantung pada seberapa spesifik dan bagaimana tindakan mereka, pengenaan tarif bisa menyebabkan lahirnya biaya ekonomi yang signifikan.” IMF akan merilis Proyeksi Ekonomi Dunia terbaru pada 9 Oktober, yang akan memberikan perkiraan pertumbuhan yang direvisi yang akan menggabungkan dampak dari konflik perdagangan sejauh ini.

Rice mencatat bahwa dampaknya terhadap China tergantung pada bagaimana Beijing menyesuaikan kebijakan domestik “untuk meredam efek pertumbuhan negatif” dan mengompensasi tekanan untuk ekspornya. Tetapi tarif impor itu diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan AS juga, katanya. IMF pada bulan Juli memperkirakan pertumbuhan AS sebesar 2,9% tahun ini dan 2,7% pada 2019, sementara pertumbuhan China diperkirakan cukup moderat menjadi 6,6% tahun ini dan 6,4% tahun depan.

“Jika eskalasi lebih parah, biaya ekonomi untuk kedua negara dan di seluruh dunia akan bertambah dengan cepat,” kata Rice. Presiden AS Donald Trump telah puas dan berbangga diri atas angka pertumbuhan ekonomi AS yang solid dan mengabaikan risiko konflik perdagangan yang bisa menyebabkan perlambatan. IMF mengamati dampaknya secara ketat, terutama untuk pasar negara berkembang yang juga menghadapi tantangan keuangan karena suku bunga AS meningkat. “Tidak ada pemenang dalam perang perdagangan global dan sangat penting untuk terus mencari solusi demi mencapai kesepakatan,” jelasnya.

 

 

 

 

Sumber Berita : cncbindonesia.com
Sumber foto : Lintas Peristiwa Online

 

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *