Mouly Surya Senang ‘Marlina’ Wakili Indonesia di Oscar 2019
Sutradara Mouly Surya merasa senang film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak terpilih sebagai wakil Indonesia untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik dalam ajang Academy Awards ke-91 atau Oscar 2019. “Sangat senang mendengar kepercayaan kepada Marlina yang diberikan oleh tim seleksi dan kawan-kawan,” kata Mouly dalam pernyataannya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/9).
“Juga penonton-penonton di sosial media yang dari kemarin sudah semacam kampanye di twitter dengan hashtag #marlinafortheoscars,” lanjutnya. Mouly juga menjelaskan Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak tayang tahun lalu namun masih mendapat perhatian sampai sekarang. Sebagai sutradara ia merasa luar biasa dan terharu membaca komentar di Twitter.
“Semoga kesempatan dan dukungan ini terus bisa mengantar Marlina secara maksimal sebagai wakil Indonesia,” kata Mouly. Mouly sempat menjelaskan kepada Kamis (13/9), bahwa salah satu faktor film yang layak masuk Oscar menurutnya dalah film yang didistribusikan dan rilis di Amerika Serikat. Sedangkan Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak sendiri pernah tayang di Amerika Serikat.
“Distribusi di Amerika itu sangat challenging, salah satu the holly grail of a film distribution ya begitu istilahnya. Mungkin ini untuk kasih konteks sedikit kenapa pra-syarat di Prancis seperti demikian,” kata Mouly. Perjalanan ‘Marlina’ disebut cukup panjang. Mulanya, Marlina menjadi film Indonesia pertama yang menerima subsidi bergengsi dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan Prancis, Cinema du Monde.
Film ini tayang perdana di Festival Film Cannes pada Mei tahun lalu, kemudian tayang di New Zealand International Film Festival dan Melbourne Film Festival pada Agustus 2017. Sebulan setelahnya, film itu tayang di Toronto International Film Festival. Kemudian berlanjut mengembara di sejumlah festival film internasional termasuk Vancouver International Film Festival yang digelar September dan Oktober, Sitges International Fantastic Film Festival serta Busan International Film Festival yang diselenggarakan pada Oktober 2017.
Sampai saat ini Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak telah mengantongi penghargaan NETPAC pada Festival Film Five Flavours 2017. Kemudian Aktris Terbaik dalam Sitges International Fantastic Film Festival 2017 untuk aksi Marsha sebagai Marlina vdan Sinematografi Terbaik di Asia Pasific Film Festival 2018
Pengumuman seleksi film yang mewakili Indonesia dalam Oscar disampaikan lewat jumpa media Selasa (18/9) sore. Ketua Komite Seleksi Film Indonesia Christine Hakim membacakan film Indonesia yang terpilih. “Setelah dilakukan penilaian dengan seksama berdasarkan kritieria yang telah ditetapkan, Indonesian Academy Awards Selection Committee menetapkan film berjudul Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak,” kata Christine Hakim.
Christine menyatakan bahwa keputusan itu telah diambil sesuai dengan pedoman Foreign Languange 2018 serta regulasi dari Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS). Sejumlah persyaratan tersebut adalah film yang diajukan harus sudah tayang mulai dari 1 Oktober 2017 hingga 30 September 2018 setidaknya tujuh hari di bioskop komersil di negara asal, sedangkan penayangan di Amerika Serikat tidak diwajibkan.
Persyaratan lainnya merupakan film yang diajukan harus sudah ditayangkan ke publik non-bioskop sebelum rilis secara komersil, seperti penayangan di acara festival. Selain itu, sulih teks atau subtitle berbahasa Inggris diwajibkan ada di film yang diajukan ke AMPAS. “Penting untuk digarisbawahi, ini bukan pemilihan film seperti festival, tapi kita memilih yang sesuai saja,” kata Christine Hakim.
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak akan bertarung dengan film-film dai negara lain untuk masuk dalam nominasi. Setelah itu pemenang kategori Film Berbahasa Asing Terbaik akan diumumkan di malam puncak Oscar 2019 di Dolby Theatre Los Angeles pada 24 Februari mendatang. Tahun lalu, Indonesia mengirim Turah untuk berlaga di Oscar. Namun film itu belum mampu menembus persaingan dari ratusan negara lain berkompetisi sampai nominasi.
Indonesia sudah sejak 1987 mendaftarkan film ke Oscar. Saat itu yang menjadi jagoan adalah ‘Nagabonar’, garapan M.T. Risyaf. Film lain yang pernah dikirimkan ke Oscar termasuk ‘Tjoet Nja’ Dhien’, ‘Daun di Atas Bantal’, ‘Ca Bau Kan’, ‘Biola Tak Berdawai’, ‘Gie’, ‘Berbagi Suami’, ‘Denias Senandung di Atas Awan’, ‘Alangkah Lucunya (Negeri Ini)’, ‘Sang Penari’, dan ‘Sang Kiai’. Meski termasuk sering mengajukan film, belum ada film Indonesia yang berhasil menembus nominasi Film Berbahasa Asing Terbaik.
Sumber Berita : cnnindonesia.com
Sumber foto : CNN Indonesia
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]