Pelemahan Rupiah Sebabkan Harga Buku Naik
Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turut berdampak pada industri penerbitan yang berujung pada kenaikan harga buku. Pelemahan rupiah langsung berpengaruh pada bahan baku kertas yang diperoleh dengan cara impor. “Kertas itu kalau dollar-nya tinggi, pasti juga ikut melambung. Ada komponen (kertas) yang mesti diimpor dari luar negeri,” kata Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia ( Ikapi) Rosidayati Rozalina usai membuka Indonesia International Book Fair (IIBF) 2018 di Jakarta Convention Center, Rabu (12/9/2018).
Wanita yang akrab disapa Ida ini menjelaskan, anggota Ikapi yang adalah penerbit selama ini punya strateginya masing-masing dalam menyikapi tren pelemahan rupiah. Salah satunya, ada penerbit yang memilih untuk go digital sehingga tidak lagi bergantung pada bahan baku kertas. Meski begitu, pilihan mengubah produknya jadi digital masih dirasa tidak terlalu efektif. Hal itu dikarenakan penulis tidak terlalu yakin untuk melakukan hal tersebut serta belum adanya model bisnis yang pas jika beralih ke produk digital ketimbang tetap mencetak buku seperti biasanya.
“Buku digital belum ketemu model bisnis yang menguntungkan oleh penerbit. Justru yang berkembang e-commerce-nya, tapi yang dijual tetap buku fisik,” tutur Ida. Adapun strategi lain penerbit dalam menghadapi pelemahan rupiah adalah menunda mencetak buku yang sudah jadi. Pilihan ini tentu akan berdampak langsung pada target penjualan, karena penulis melakukan seleksi serta buku yang seharusnya sudah bisa dicetak jadi tertunda. “Mudah-mudahan ada langkah strategis dari stakeholder kertas,” ujar Ida.
Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bergerak pada kisaran Rp 14.800 hingga Rp 14.900. Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari Rabu, tercatat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mencapai Rp 14.863 dengan pelemahan paling dalam terjadi pada Rabu (5/9/2018) sebesar Rp 14.927.
Sumber Berita : kompas.com
Sumber foto : Kompas Ekonomi
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]