Akibat Demo Palestina, Israel Tutup Pintu Perbatasan di Gaza
Militer Israel mengatakan telah menutup Erez, satu-satunya pintu perbatasan untuk manusia ke Jalur Gaza, setelah terjadi aksi demonstrasi dengan kekerasan 10 hari setelah pintu itu dibuka kembali. “Kemarin, kerusuhan dengan kekerasan terjadi di wilayah pintu perbatasan Erez, dan ratusan warga Palestina terlibat,” ujar pernyataan tertulis yang dikeluarkan Rabu (5/9).
“Sebagai dampaknya, pintu perbatasan Erez ditutup hingga kerusakan akibat kerusuhan itu diperbaiki.” Warga Palestina memprotes pengumuman AS menghentikan pendanaan bagi Badan PBB untuk Pengungsi PBB (UNRWA) yang menjadi sumber bantuan bagi sekitar tiga juga pengungsi Palestina. Washington, yang hingga tahun lalu adalah pendonor terbesar UNRWA, telah menyebabkan badan bantuan berusia 70 tahun itu menghadapi krisis keuangan pada Januari karena pembekuan dana sebesar US$300 juta (sekitar Rp4,4 triliun).
Di Gaza, sebagian besar anak-anak Palestina bersekolah di lembaga pendidikan UNRWA yang menghadapi kesulitan untuk beroperasi setelah bulan ini. Selain itu, jaringan klinik kesehatan dan distribusi pangan UNRWA juga terancam berhenti beroperasi. Militer Israel mengatakan bahwa para pengunjuk rasa Palestina itu merusak fasilitas pintu penyebrangan dengan batu yang dilempar dari wilayah Gaza.
Namun, pintu perbatasan ini masih terbuka bagi “keperluan kemanusiaan yang telah disetujui. Wartawan AFP melaporkan ribuan warga Gaza melintasi pos pemeriksaan Otoritas Palestina di Erez ketika protes terjadi pada hari Selasa itu dan bergerak menuju sisi Israel. Mereka kemudian merusak lampu dan jalanan. Militer Israel kemudian mengusir para pengunjuk rasa dengan gas air mata dan peluru hidup. Kementerian kesehatan Gaza mengatakan lima warga Palestina luka akibat tembakan.
Israel membuka kembali pintu perbatasan Erez pada 27 Agustus setelah 11 hari ditutup akibat bentrokan yang terjadi sebelumnya. Ini merupakan bagian dari kebijakan mengendorkan blokade udara, laut dan darat ke Jalur Gaza pada saat situasi di wilayah itu tenang. Sementara itu, Keerem Shalom satu-satunya pintu masuk bagi barang antara Israel dan Gaza, tetap dibuka.
Ketegangan di perbatasan terjadi selama beberapa bulan terakhir, namun situasi mereda beberapa minggu ini. Para pejabat Mesir dan PBB masih terus menjadi penengah dalam perundingan tak langsung untuk mencapai gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas yang telah terlibat dalam tiga perang sejak 2008l
Sumber Berita : cnnindonesia.com
Sumber foto : Kumparan.com
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]