Pelantikan Gubernur Terpilih di Istana, Berikut Daftarnya

Pelantikan gubernur akan dilaksanakan hari ini, Rabu, 5 September 2018. Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melantik gubernur terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Soni Sumarsono mengatakan Jokowi akan mengundang gubernur terpilih ke Istana Negara dengan didampingi istrinya.

“Pejabat daerah yang terpilih tidak semua ‘masuk’ Istana.” Soni menyampaikannya melalui aplikasi WhatsApp, Selasa, 4 September 2018. Setidaknya ada 17 provinsi yang menggelar Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 lalu.

Pada tahapan pertama, Jokowi akan melantik delapan gubernur terpilih itu. Berikut lima dari delapan gubernur terpilih yang akan dilantik hari ini:

Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi adalah gubernur terpilih untuk Provinsi Sumatera Utara. Edy dan pasangannya, Musa Rajeksjah, menang dalam pilkada Juni lalu dengan 3.291.137 suara atau 57,6 persen dari pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus dengan 2.424.960 suara atau 42,4 persen.

Edy mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat berpangkat Letnan Jenderal yang pensiun dini dari militer. Dia pensiun Januari 2018 agar dapat mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumut. Ia diusung Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Ganjar Pranowo
Ganjar terpilih untuk Provinsi Jawa Tengah. Ganjar dan Taj Yasin Maemoen, wakilnya, menang dengan 10.362.694 suara atau 58,78 persen dari pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah dengan 7.267.993 atau 41,22 persen.

Ganjar telah menjadi Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2013-2018. Pria kelahiran 28 Oktober 1968 ini politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang pernah pula menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2013. Pada pilkada 27 Juni lalu, Ganjar dan Taj Yasin diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar.

I Wayan Koster
I Wayan Koster terpilih dalam pilkada serentak Provinsi Bali. Wayan berpasangan dengan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menang dengan 1.213.075 suara atau 57,68 persen. Lawannya, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta memperoleh 889.930 suara atau 42,32 persen.
Wayan politikus PDI Perjuangan yang menjadi anggota DPR tiga periode. Dia tercatat menjadi anggota DPR di komisi olahraga pada periode 2004-2009, 2009,2014, dan 2014-2018. Pada Januari 2018, pria kelahiran 20 Oktober 1962 ini pindah tugas ke Komisi V yang membidangi pekerjaan umum, transportasi dan pembangunan desa.

Pada pilkada lalu, Wayan dan Tjokorda diusung setidaknya oleh lima partai politik. Yakni, PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Nurdin Abdullah
Nurdin Abdullah adalah gubernur terpilih untuk Provinsi Sulawesi Selatan dalam pilkada lalu. Nurdin berpasangan dengan Sudirman Sulaiman menang dengan 1.867.303 suara dari Nurdin Halid dan Aziz Qahar Mudzakkar dengan 1.162.751 suara, Agus dan Tanribali 419.055 suara, dan pasangan Ichsan dan Andi Mudzakar 807.330 suara.

Sebelumnya, Nurdin bupati Bantaeng periode 2008-2013 dan 2013-2018. Dia pernah mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Jokowi karena sumbangsih dalam bidang sosial kemanusiaan. Ia diusung PDIP, PAN, serta PKS. Nurdin kader PDIP, sedangkan wakilnya, Sudirman Sulaiman, adik kandung Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Viktor Bungtilu Laiskodat
Viktor Bungtilu Laiskodat adalah gubernur terpilih Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Viktor berpasangan dengan Josef Nae Soi menang dengan 838.213 suara dari tiga pasangan lainnya. Pasangan ini diusung Partai Nasdem, Partai Golkar, dan Partai Hanura.

Viktor politikus Partai Nasdem yang sebelumnya berada di Partai Golkar. Dia anggota DPR Komisi Pertahanan untuk periode 2014-2018. Dia juga Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR.

Ia pernah dilaporkan dengan tuduhan menista agama pada November 2017 karena pidatonya pada acara deklarasi calon Bupati Kupang, 1 Agustus 2017. Ia menyebut ada kelompok yang hendak mengubah konsep pemerintahan di Indonesia menjadi khilafah yang didukung oleh empat partai di DPR. Kasus Viktor ditunda hingga saat ini. Penundaan dilakukan karena Viktor pada awal tahun lalu Viktor akan mencalonkan diri sebagai calon gubernur NTT. Pelantikan gubernur hari ini oleh Presiden Jokowi akan melantik Viktor.

 

 

 

Sumber Berita : tempo.com
Sumber foto : Tribunnews.com

 

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *