ESDM Resmi Tambah Target Produksi Batu Bara 100 Juta Ton
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengesahkan target tambahan produksi batu bara tahun ini sebesar 100 juta ton. Kebijakan yang termuat dalam Keputusan Menteri Energi Nomor 1924 K/30/MEM/2018 ini membuat kuota produksi batubara berubah dari 485 ke 585 juta ton.Berdasarkan salinan Keputusan yang diperoleh, tambahan produksi berlaku untuk penjualan batubara ke luar negeri.
Sehingga kuota ini tak dikenai kewajiban pasokan batubara untuk pasar domestik (domestic market obligation/DMO). Berdasarkan Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, kuota DMO ditetapkan minimal 25 persen dari rencana produksi per tahun. Juru Bicara Kementerian Energi Agung Pribadi mengemukakan sejauh ini ada 40 perusahaan yang mengajukan tambahan produksi sebesar 35 juta ton.
Namun dari angka itu, baru 30 perusahaan yang disetujui menambah produksi dengan volume total 25 juta ton. Usulan revisi produksi 10 perusahaan lainnya ditolak pemerintah lantaran realisasi DMO-nya masih di bawah 12,5 persen. “Yang tak mencapai produksi tak disetujui penambahannya,” ujar Agung di kantornya, Kamis 23 Agustus 2018.
Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia memprediksi aktivitas penambangan tahun ini lebih menggeliat ketimbang tahun lalu. Pasalnya, menurut Direktur Eksekutif Asosiasi, Hendra Sinadia, tahun ini harga batubara sudah melebihi US$ 100 per ton. Dia mengapresiasi keputusan pemerintah yang menyetujui tambahan produksi batubara.
Menurut dia, penambang berkesempatan menanggok untung lebih banyak sebagain kompensasi potensi pendapatan yang hilang akibat pembatasan harga batubara khusus pembangkit listrik. “Jadi aktivitas batubara pasti akan meningkat,” tutur dia.Meski begitu, Hendra mengatakan produksi batubara tahun ini tak bisa jor-joran.
Sebab secara umum, pasokan batu bara di pasar internasional masih lebih tinggi ketimbang permintaannya. Peningkatan harga kali ini, Hendra berujar, didominasi oleh naiknya konsumsi energi karena penggunaan mesin pendingin di beberapa negara meningkat. “Secara umum pasar batubara masih oversupply. Jadi kami masih hati-hati,” tutur dia.
Sumber Berita : tempo.co
Sumber foto : Kumparan.com
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]