Penmil PTRI untuk PBB Hadiri Pertemuan Misi UNIFIL
Penasehat Militer Perwakilan Tetap Republik Indonesia (Penmil PTRI) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat Brigjen TNI Fulad, S.Sos, M.Si. (Alumni Akademi Militer 1990) menghadiri pertemuan Misi UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) di Markas Besar PBB, New York, Rabu (15/8/2018).
Pada pertemuan tersebut, Asisten Secretary General DPKO (Department of Peacekeeping Operation) Mrs. Bintou Keita melaporkan situasi secara umum tentang situasi di Lebanon yang kondusif, namun masih terjadi insiden unfriendly behavior kepada pasukan UNIFIL di Lebanon Selatan pada 4 Agustus 2018 lalu, yang menyebabkan cederanya beberapa pasukan UNIFIL. “PBB mengecam kejadian tersebut, dan berharap Pemerintah Lebanon dapat mengambil tindakan hukum kepada rakyatnya. Keberadaan UNIFIL di Lebanon dalam rangka menjaga keamanan dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Mrs. Bintou Keita menyampaikan bahwa Pasukan Penjaga Perdamaian UNIFIL saat ini berjumlah 10.500 personel berasal dari 41 negara/TCC (Troops Contributing Country), dimana daerah operasi meliputi di sepanjang Sungai Litani dan Blue Line. Pasukan UNIFIL melakukan patroli siang dan malam hari baik dengan berkendaraan, ataupun berjalan kaki, melakukan kegiatan penghapusan ranjau (Demining); patroli laut dan udara; kegiatan tripartite meeting; dan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat.
UNIFIL dan LAF (Lebanese Armed Force) secara rutin melaksanakan patroli gabungan sebagai komitmen dalam mewujudkan situasi Lebanon yang aman. UNIFIL melaksanakan mandatnya dalam memelihara keamanan dan stabilitas di wilayah Lebanon Selatan secara komprehensif dan pengaturan koordinasi, sebagaimana mekanisme tripartite meeting yang diikuti oleh kedua belah pihak yaitu Israel dan Lebanon.
Lebih lanjut Asisten Secretary General DPKO menjelaskan bahwa Pasukan UNIFIL bekerja secara berdampingan dengan masyarakat di Lebanon Selatan. Menurutnya, hubungan erat ini telah memberikan kontribusi langsung bagi masyarakat di Lebanon Selatan. “Berbagai macam pelayanan telah diberikan oleh UNIFIL dimana dengan memanfaatkan sumber daya UNIFIL kepada masyarakat Lebanon Selatan, termasuk pelayanan Rumah Sakit UNIFIL yang terbuka bagi masyarakat, demikian juga berbagai proyek workshop dan kunjungan ke desa sekitar daerah operasi UNIFIL,” terangnya.
“Hal tersebut tentunya membuat masyarakat Lebanon Selatan sangat terbantu dengan kehadiran UNIFIL dan hal ini terbukti dengan permintaan pemerintah Lebanon untuk selalu memperpanjang mandat UNIFIL setiap tahun tanpa adanya perubahan,” ujar Mrs. Bintou Keita. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, USG DPKO Mr. Jean Pierre Laxroix, UN Military Advisor LetGen Carlos Humberto Loitey, para Penasehat Militer dari berbagai negara yang tergabung pada Misi Unifil – Lebanon.
Sumber Berita : tribunnews.com
Sumber foto : Liputan Indonesia News
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]