Gempa Lombok, Ada 203 Kali Gempa Susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 203 kali gempa susulan yang terjadi di Lombok sepanjang Ahad (29/7) kemarin. BMKG menyebut kekuatan susulan gempa Lombok itu berkisar antara 2,1 sampai 5,7 skala Richter (SR).

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan lembaganya belum bisa memprediksi kapan gempa susulan akan berakhir. “Kami akan terus monitor menggunakan portabel digital seismograf,” kata Dwikorita, Ahad 29 Juli 2018, di kantor Stasiun Geofisika Mataram.

Ia memperkirakan peluruhan gempa bisa berlangsung dalam beberapa minggu. Karenanya ia mengingatkan masyarakat agar tidak mengungsi atau tinggal di lokasi rawan seperti di dekat bangunan yang rusak atau retak. “Atau hindari daerah tebing yang curam sebab berpotensi longsor karena adanya potensi gempa susulan,” kata dia.

Nusa Tenggara Barat (NTB) berada di daerah lempengan Indo Australia-Indo Eurasia dan Pasifik. NTB masuk zona tumbukan antar lempengan tersebut. Lempengan tersebut akan terus bergerak seperti di Jepang. Sepanjang 2017 di NTB telah terjadi 1.018 kali gempa. Dan sepanjang Januari-Juni 2018 telah terjadi 459 kali gempa.

Ahad (29/7) pagi kemarin terjadi gempa di Lombok dengan kekuatan 6,4 SR yang menewaskan 16 orang. Antara lain penduduk Kabupaten Lombok Utara empat orang, sembilan orang warga Sambelia Kabupaten Lombok Timur, dan tiga orang di Sembalun di antaranya dua orang pendaki asal Malaysia dan Makassar. Gempa Lombok ini bahkan terasa sampai Bali.

 

 

 

 

Sumber Berita : tempo.co
Sumber foto : Klikapa.com

 

 

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *