KBRI Pantau Kericuhan Pemilu Pakistan, Imbau WNI Waspada

Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Islamabad, Pakistan mengimbau seluruh WNI untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul kericuhan hingga insiden bom bunuh diri mewarnai perhelatan pemilihan umum (pemilu) Pakistan pada Rabu (26/7).

Duta Besar RI untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri mengatakan pihaknya terus memantau dan mengikuti perkembangan situasi di Pakistan selama pemilu berlangsung.
“Situasi di Ibu Kota Islamabad secara umum aman. KBRI terus mengimbau WNI untuk berhati-hati dan menghindari kerumunan,” kata Iwan saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com pada Kamis (26/7).

Iwan mencatat serangan bom bunuh diri terjadi di Bhosa Mandi, Quetta, Balochistan, Rabu sore telah menewaskan 28 orang tewas yang teridir dari 5 personel polisi. Sebanyak 35 orang dilaporkan luka-luka dalam insiden yang terjadi di salah satu tempat pemungutan suara itu.

Iwan mengatakan pelaku mencoba menerobos masuk ke TPS. Tersangka, paparnya, menargetkan konvoi kendaraan DIG (Deputy Inpector General) Polisi Balochistan, Abdul Razzaq Cheema. Hingga kini belum ada pihak atau kelompok militan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“DIG Cheema selamat dari serangan tersebut. Serangan terjadi di dekat TPS East Bypass, Quetta untuk memilih anggota NA-260,” ucap Iwan.

Iwan mengatakan baku tembak juga sempat terjadi di Distrik Swabi, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Baku tembak terjadi antara kader partai Pakistan Tehreek-I Insaf (PTI) dan kader Awami National Party (ANP).
Insiden itu, paparnya, mengakibatkan seorang pendukung PTI tewas dan dua orang lain luka-luka.
Sementara itu, penembakan juga terjadi di Provinsi Sindh. Iwan mengatakan seorang tak dikenal tiba-tiba melontarkan serangkaian tembakan di salah satu TPS di distrik Mirpur Khas hingga mengakibatkan satu orang tewas.

“Ledakan ringan juga sempat terjadi di TPS di Distrik Larkana yang mengakibatkan empat orang luka-luka. Akibat ledakan tersebut, proses pemilihan dihentikan,” ujar mantan Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kemlu RI tersebut.
Meski begitu, Iwan memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban atau terdampak insiden-insiden tersebut.
Berdasarkan data, Iwan memaparkan ada 900 WNI yang tinggal di Pakistan.

“Paling banyak WNI berpusat di Provinsi Punjab. Ada sekitar 400 WNI di sana. KBRI selalu koordinasi dengan KJRI Karachi untuk terus patau situasi keamanan dan utamanya keselamatan WNI, di tengah situasi politik dan keamanan yang panas ini. Kami juga terus komunikasi lewat media sosial dan whatsapp group dengan para WNI,” ucap Iwan.

 

 

 

Sumber Berita : CNN
Sumber foto : UCANews

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *