Garuda Indonesia Renegosiasi, Biaya Sewa Pesawat Turun USD 3 Juta
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk., Pahala Nugraha Mansury, memanfaatkan ajang Farnborough International Airshow yang berlangsung di Bandara Farnborough, Inggris, 16-22 Juli 2018, untuk bertemu dan merenegosiasikan kontrak dengan para pabrikan dan pihak penyewaan pesawat. Renegosiasi perjanjian tersebut merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia untuk memperbaiki kondisi keuangan, khususnya dalam meningkatkan efisiensi.
“Kesempatan ini biasa kami lakukan untuk mempererat hubungan dan mengakselerasikan diskusi kalau memang ada perjanjian-perjanjian yang perlu dibicarakan dengan para pabrikan maupun pihak penyewaan yang menghadiri Farnborough Airshow ini,” ujar Pahala Mansyuri di Bandara Farnboroug, Inggris, Senin 16 Juli 2018.
Pahala menjelaskan, pihaknya terus-menerus melakukan peninjauan terhadap kontrak-kontraknya, baik dari sisi syarat dan kondisi maupun aspek lainnya. “Kontrak-kontrak penyewaan pesawat itu bukan hanya soal leasing yang harus dibayar, juga ada hal lainnya seperti perawatan,” ucap Pahala.
Ia mengatakan, sampai triwulan ketiga lalu, Garuda Indonesia telah berhasil merenegosiasi kontrak penyewaan yang dimilikinya. Hasilnya, “Biaya leasing per bulannya bisa turun US$ 2,5 juta hingga US$ 3 juta,” kata Pahala di sela-sela pertemuannya dengan acara Farnborough International Airshow 2018 (FIA 2018).
Pada hari pertama FIA 2018 itu, Pahala mengaku baru saja menlakukan pembicaraan dengan salah satu pabrikan pesawat yang tidak mau ia sebutkan mananya. “Kami membicarakan bagaimana kita memperbaiki term ataupun syarat-syarat dari kontrak,” ujarnya. “Termasuk juga bagaimana biaya dan maintenance-nya apabila dilakukan perbaikan dari kontrak tersebut,” kata Pahala menambahkan.
FAI 2018 yang digelar oleh Farnborough International Ltd. merupakan pameran kedirgantaraan dua tahunan di Inggris dan termasuk salah satu airshow terbesar di dunia. Awalnya bernama Royal Air Force Airshow yang digelar pertama kali pada 1920 dan diselengarakan di London hingga tahun penyelenggaraan 1937. Ajang itu lalu dipindahkanke Radlet (1946-1948). Setelah itu hingga saat ini pameran digelar di Bandara Farnborough di Farnborough, Hampshire, sekitar satu setengah jam perjalanan dengan mobil dari London.
FAI 2018 diikuti oleh lebih dari 1.500 perusahaan yang memamerkan produk dan layanannya serta inovasinya. Menurut laman resmi Farnborough International Ltd, pameran kali ini dihadiri oleh lebih dari 73.000 profesional dari sektor-sektor inti industri penerbangan dan antariksa dari 100-an lebih negara di dunia. Garuda Indonesia tidak ikut menjadi peserta pameran di FIA 2018 ini.
Pameran yang berlangsung di enam gedung pameran itu akan dibuka untuk masyarakat umum pada 20-22 Juli. Salah satu atraksi yang paling ditunggu-tunggu khalayak adalah demonstrasi kostum terbang ala Iron Man, Gravity Jet Suit, buatan perancang pesawat Inggris Richard Browning dari Gravity Industries. Selain itu topik hangat yang menjadi salah satu andalan pameran ini adalah Aerospace 4.0, yakni bagaimana perkembangan teknologi digital seperti kecerdasan buatan, Internet of Things, dan big data di industri ini.
sumber berita : tempo.co
sumber foto : Seputar Forex
[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]