Dolar AS Pamer Kekuatan

New York: Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada Senin waktu setempat (Selasa WIB), karena pelaku pasar mencerna beberapa data ekonomi terbaru. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,10 persen menjadi 99,3626 pada akhir perdagangan.

Mengutip Xinhua, Selasa, 25 Februari 2020, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0842 dari USD1,0857 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2913 dari USD1,2973 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,6598 dari USD0,6630.

Sementara itu, dolar AS dibeli 110,75 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 111,61 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Sedangkan dolar AS naik menjadi 0,9796 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9777 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3289 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3208 dolar Kanada.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat jatuh pada awal pekan atau Senin waktu setempat (Selasa WIB) dengan ketiga indeks utama anjlok lebih dari tiga persen. Pelemahan itu terjadi di tengah meningkatnya penghindaran risiko.

Indeks Dow Jones turun sebanyak 3,56 persen menjadi 27.960,80. Sementara S&P 500 melemah sebanyak 3,35 persen menjadi 3.225,89, sedangkan Nasdaq turun sebanyak 3,71 persen menjadi 9.221,28.

Semua dari 30 perusahaan komponen Dow Jones ditutup di wilayah merah, dengan UnitedHealth Group dan American Express masing-masing merugi 7,84 persen dan 4,97 persen, menjadi dua penghambat teratas. Indikator perdagangan Boeing dan Caterpillar masing-masing turun 3,78 persen dan 3,67 persen.

Sebagian besar saham maskapai penerbangan diperdagangkan melemah tajam, dengan American Airlines dan Delta Air Lines masing-masing melemah 8,52 persen dan 6,29 persen. Semua sektor S&P 500 utama diperdagangkan lebih rendah. Energi dan teknologi masing-masing turun 4,74 persen dan 4,19 persen.

Kecemasan atas wabah virus korona merusak sentimen risiko, menurut analis pasar di Wells Fargo. Sedangkan indeks Volatilitas Cboe, yang secara luas dianggap sebagai pengukur ketakutan terbaik di pasar saham, melonjak 47,48 persen menjadi 25,19.

Investor khawatir tentang pertumbuhan ekonomi global dalam menghadapi kasus virus korona yang meningkat tajam di luar Tiongkok. “Pasar sekarang ketakutan,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, mengutip kekhawatiran virus korona.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *