Rano Karno Mengenang Benyamin, Jago Nge-rap hingga Mirip Tom Jones

Tidak lama lagi film Akhir Kisah Cinta Si Doel ditayangkan di bioskop-bioskop Tanah Air.

Seperti judulnya, film yang akan mulai diputar pada 23 Januari 2020 menjadi akhir dari trilogi kisah perjalanan cinta Si Doel.

Seperti biasa, Rano Karno selaku sutradara dan pemeran Si Doel berziarah ke pusara seniman Betawi Benyamin Sueb.

Ziarah ini merupakan tanda terima kasih sekaligus mengingat jasa Benyamin yang pernah bermain dalam film Si Doel Anak Betawi (1972) dan sinetron Si Doel Anak Sekolahan (1994-2005).

Rano mengatakan kenangannya tentang Benyamin tidak akan ada habisnya. Salah satunya, kata Rano, adalah kepiawaian Benyamin dalam bernyanyi.

“Melihat karya Babe (Benyamin Sueb) lagunya hampir 500. Babe enggak bisa diganti walaupun ada Mandra tapi Babe adalah Benyamin,” ucap Rano saat ditemui usai berziarah ke makam Benyamin di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).

Menurut Rano, Benyamin adalah seorang seniman serba bisa dan langka. Salah satu buktinya adalah Benyamin jago nge-rap.

“Nah Babe ini punya kekayaan yang saya sendiri enggak bisa kayak dia. Dia penyanyi, pencipta lagu, pelawak, MC, sutradara, luar biasa,” ucap Rano. “Walaupun zaman dulu dia nge-rap kan, dia banyak diocehin ‘lu nyanyi apa sih,” sambung Rano.

Kata Rano, banyak lagu Benyamin bernuansa humor yang membuat orang tertawa. Akan tetapi, sesungguhnya Benyamin punya suara indah dan amat bagus ketika bernyanyi dengan serius.

“Padahal suara dia ( Benyamin Sueb) kalau sudah menyanyi serius bagus loh, sudah kayak Tom Jones loh,” ucap Rano. Rano menambahkan, Benyamin sendiri pernah menyatakan alasan yang membuat dirinya ogah menjadi penyanyi solo meski suaranya terbilang bagus.

“Cuma kalau dia (Benyamin Sueb) menyanyi seperti Tom Jones enggak laku karena mukanya rusak. Makanya dia bilang ‘muka kampung, rezeki kota’ makanya dia pilih lagu-lagu komedi dulu bareng sama Ida Royani,” kata Rano.

Rano mengaku hingga kini masih merasa kehilangan sosok Benyamin yang telah berpulang 25 tahun lalu. Benyamin Sueb lahir di Jakarta pada 5 Maret 1939 dan meninggal pada 5 September 1995 dalam usia 56 tahun.

Benyamin meninggal akibat serangan jantung setelah koma beberapa hari seusai bermain sepak bola. Selama berkarya, Benyamin menghasilkan lebih dari 75 album musik dan 53 judul film.

Ia merupakan salah satu seniman legenda di Indonesia. Namanya diabadikan menjadi nama jalan di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. Benyamin juga mendapat Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 2011.

 

 

 

 

Sumber : kompas.com
Gambar : kompas.com

 

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *