Kabut Asap Pekat, Satgas Karhutla Palembang Salat Istisqa

Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karthula) Sumatera Selatan menggelar salat minta hujan (istisqa) bersama ratusan santri di Pesantren Aulia Cendikia, Talang Jambe, Palembang, Selasa (15/10).

Salat digelar sehari setelah Palembang dan sekitarnya dikepung kabut asap ekstrem pada Senin (14/10) lalu.Komandan Satgas Karhutla Sumsel Kolonel Arhanud Sonny Septiono berujar salat istisqa merupakan salah satu upaya satgas untuk menanggulangi karhutla.

Tim terus melakukan pemadaman di lapangan. Dibarengi dengan salat dan doa diharapkan hujan lebih cepat turun membasahi titik api.

“Ini salat istisqa yang kesekian kali digelar, tidak berhenti kita terus meminta agar hujan bisa segera turun membasahi lokasi kebakaran. Petugas pun masih terus berjibaku memadamkan api,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Danrem 044 Garuda Dempo ini usai salat.

Berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah Sumsel baru akan diguyur hujan pada 15 hari ke depan atau pekan pertama November. Selama masa itu, kabut asap diperkirakan masih melanda Palembang dan sekitarnya apabila lokasi kebakaran tak kunjung padam.

Sonny mengatakan ada 11.000 petugas pemadam karhutla dikerahkan. Mereka terdiri dari 1.521 Satgas Karhutla, 700 personel polisi, 2.300 personel TNI, serta sisanya BPBD dan Manggala Agni.

“Warga sekitar lokasi dan pihak perusahaan juga menerjunkan timnya mencegah kebakaran terus meluas. Dari seluruh daerah di Sumatera, hanya Sumsel saja yang belum diguyur hujan. Kita doakan hujan bisa turun lebih cepat,” kata dia.

Pemadaman titik api dilakukan dari darat dan dari udara menggunakan bom air. Untuk pemadaman dari udara dikerahkan 10 helikopter di Sumsel.

“Helikopter ini kita pakai untuk water bombing dan untuk mengangkut tim ke lokasi yang sulit dijangkau. Kami upayakan pemadaman ini dilakukan 24 jam setiap hari,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Iriansyah sebagai Wakil Satgas Karhutla berujar, perusahaan perkebunan dan konsesi harus ikut membantu dalam upaya pemadaman.

Dia berkata penanggulangan kebakaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga perusahaan serta masyarakat agar api tidak meluas dan terus menyebabkan kabut asap.

“Patroli udara dan darat terus dilakukan, TMC diupayakan namun karena potensi awan hujannya pun tidak ada, hujan buatan juga tidak bisa dilakukan. Kita harap dengan istisqa, hujan bisa mengguyur lebih cepat dan membasahi lahan yang terbakar,” ujar dia.

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kumparan

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *