Tarif Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipatok Rp300 Ribu

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bakal memasang tarif kereta cepat Jakarta-Bandung kelas 2 maksimal Rp300 ribu per orang. Manajemen berencana menawarkan tiga kelas kepada penumpang, yakni VIP, kelas 1, dan kelas 2.

Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menyatakan angka itu tak terlalu jauh dari harga yang ditetapkan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini, yaitu Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Angka itu dinilai sudah mempertimbangkan kondisi daya beli masyarakat.

“Pokoknya sudah disesuaikan dengan kondisi saat ini, jadi kira-kira Rp300 ribu maksimal untuk kelas 2,” ucap Chandra, Selasa (1/10).

Namun, ia enggan membocorkan perhitungan harga tiket untuk kelas 1 dan VIP. Yang jelas, harganya otomatis lebih mahal ketimbang kereta api biasa dan kereta api cepat untuk kelas 2.

“Tapi kelas 1 kan kursi juga tidak banyak, hanya di ujung depan dan belakang,” katanya.

Lebih lanjut Chandra menuturkan operasional kereta cepat Jakarta-Bandung mundur dari yang awalnya kuartal II 2021 menjadi semester II 2021. Pasalnya, perusahaan masih terkendala pembebasan lahan saat ini.

“Lahan sebenarnya tinggal sedikit lagi, tidak sampai 1 persen. Itu ada di Bandung, di pinggir tol,” terang Chandra.

Selain itu, perusahaan juga masih harus memindahkan titik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang berada di lokasi pembangunan. Setidaknya, manajemen harus mencarikan lahan pengganti untuk SUTET tersebut.

“Tanah tempatnya berdiri punya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Untuk memindahkannya butuh waktu, kami carikan dulu lahannya,” jelasnya.

Walaupun operasional diprediksi mundur dari target, namun ia memastikan bahwa pembangunan infrastruktur pada akhir Desember 2019 dapat mencapai 50 persen. Sejauh ini, perusahaan mengklaim prosesnya hampir 35 persen.

“Kami sudah jalankan satu tahun lebih, tinggal dua tahun lagi,” imbuh dia.

Rekrut Pegawai

Sembari membangun, KCIC juga melakukan proses rekrutmen pegawai, seperti masinis dan karyawan untuk pemeliharaan trase dan kereta. Perusahaan rencananya mengambil sumber daya manusia (SDM) dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (API).

“Sekarang sedang proses dengan STTD yang di Bekasi dan API yang di Madiun. Kami butuh beberapa yang spesifikasi, karena butuh yang memiliki pengetahuan mengenai kereta,” tutur Chandra.

Untuk masinis, ia menyebut perusahaan butuh 36 orang. Sementara, KCIC tetap membuka untuk latar belakang pendidikan umum guna ditempati di bagian pelayanan di setiap stasiun kereta.

“Rekrutmen mulai dilakukan tahun ini, karena harus ada pelatihan satu tahun lebih,” pungkas Chandra.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Republika

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *