Sinyal Resesi Makin Kuat, Harga Emas Ogah Turun

Harga komoditas emas di pasar spot pagi ini masih tinggi. Kalau resesi masih jadi momok bagi dunia harga emas masih ogah turun.

Walau turun 0,11%, harga emas masih di kisaran yang masih tinggi sejak awal tahun yaitu di US$ 1.520,2/ troy ounce. Pada perdagangan di pasar spot kemarin, harga emas pada akhirnya di tutup di US$ 1.521,9/troy ounce. Harga emas diprediksikan masih punya ruang untuk kembali melambung mengingat hantu resesi masih urung pamit.

Resesi alias kontraksi ekonomi masih jadi perbincangan paling hangat. Menurut survei yang dilakukan oleh BoA Merryl Lynch terhadap para fund manager, 38% di antara mereka memproyeksikan resesi akan terjadi tahun depan. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan periode Agustus lalu yang berada di kisaran 34%.

Kekhawatiran para pengelola dana/investor terhadap resesi bukan tanpa alasan tentunya. Beberapa indikator yang sering digunakan untuk memprediksi resesi sudah mengkonfirmasi bahwa ancaman kontraksi ekonomi memang sudah di depan mata. Ekonomi Amerika Serikat sebagai negara adidaya sering jadi acuan untuk melihat dan mengkonfirmasi sinyal resesi.

Sejumlah kalangan memprediksi bahwa Negeri Paman Sam bakal masuk ke jurang resesi tidak lama lagi. Ada beberapa indikator yang patut diwaspadai memang, misalnya laba emiten di bursa saham AS yang tumbuh melambat di bawah level normal beberapa tahun terakhir, utang korporasi yang terus membengkak dengan laju pertumbuhan yang lebih cepat, inverted yield curve surat utang AS bertenor 2 dan 10 tahun, kinerja indeks S&P 500 melambat ke titik terlemah dalam 10 tahun.

Indikator-indikator di atas tentu sudah cukup membuat investor menjadi was-was. Ketika dunia berada dalam ancaman resesi maka risk appetite investor jadi turun, mereka cenderung mulai melirik aset-aset dengan risiko yang rendah. Salah satu contohnya adalah emas.

Emas menjadi diburu ketika ekonomi terkontraksi karena dapat digunakan sebagai proteksi/hedge. Akibatnya permintaan emas akan naik dan harga akan melambung seperti sekarang ini. Kalau tanda-tanda resesi semakin nyata maka harga emas masih ogah-ogahan turun dan bahkan berpotensi naik.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : YouTube

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *