Trump Siap Temui Presiden Iran di Sidang Umum PBB

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan ada kemungkinan dia akan bertemu dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani. Menurut dia kesempatan itu bisa bisa dilakukan pada saat Sidang Umum ke-74 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, pada 17 sampai 30 September mendatang.

“Tentu, semuanya mungkin saja. Mereka (Iran) ingin memecahkan masalahnya. Kita bisa mencarikan jalan keluar dalam 24 jam,” kata Trump seperti dilansir Reuters, Kamis (5/9).

Trump menyatakan dalam beberapa kesempatan siap berdialog dengan Rouhani. Namun, Iran menolak dengan syarat supaya AS terlebih dulu mencabut sanksi terhadap mereka.

Perselisihan antara AS dan Iran memanas sejak tahun lalu, ketika Trump memutuskan hengkang dari perjanjian nuklir bersama (JCPOA). Perjanjian itu menyatakan Iran harus melakukan sejumlah kewajiban untuk mereduksi kemampuan mereka dalam memperkaya uranium, yang merupakan bahan senjata nuklir.

Iran menyatakan sudah menjalankan segala persyaratan yang diminta, dan menuduh AS memfitnah dengan berbagai alasan supaya bisa kembali menjatuhkan sanksi terhadap mereka.

Sedangkan AS beralasan keluar dari kesepakatan itu karena Iran terlibat dalam sejumlah konflik di dunia, yakni Perang Suriah dan Perang Yaman, serta melanjutkan program peluru kendali.

Sejumlah negara-negara Eropa mendesak Iran supaya tetap mematuhi perjanjian itu dan memberikan jaminan likuiditas sebesar Rp212,8 triliun. Di sisi lain, Iran mengancam akan keluar dan melanjutkan pengayaan uranium jika Eropa gagal membujuk AS mematuhi kesepakatan dan mencabut sanksi.

Iran Bebaskan Awak Tanker

Aparat keamanan Iran dilaporkan membebaskan tujuh dari 23 awak kapal tanker berbendera Inggris, Stena Impero, yang ditahan dan disita sejak 19 Juli lalu. Hal itu dilakukan dua pekan setelah kapal tanker berbendera Iran, Grace-1, dibebaskan oleh pemerintah ekstrateritorial Inggris di Gibraltar pada Agustus lalu.

“Saya menyampaikan bahwa tujuh awak telah dibebaskan. Saat ini saya mencoba supaya seluruh awak dan kapal itu benar-benar dilepaskan. Kami beserta keluarga tentu sangat berterima kasih,” kata Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom.

Kapal Stena Impero adalah milik perusahaan asal Swedia, Stena Bulk. Wallstrom menyatakan dia setiap hari mengontak pejabat tinggi Iran untuk melobi supaya awak kapal itu segera dibebaskan.

“Saya juga membahas hal itu saat bertemu Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, di Stockholm. Meskipun kapal itu berbendera Inggris, kami tetapi melakukan segala upaya,” ujar Wallstrom.

Direktur Utama Ste Bulk, Erik Hanell, menyatakan mereka yang meminta supaya tujuh awak dibebaskan supaya sisanya bisa tetap menjalankan kapal itu. Sedangkan menurut Iran, pembebasan ketujuh awak itu dilakukan atas dasar kemanusiaan.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Rappler

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *