Tembus Rp14.130, Rupiah Duduki Peringkat Pertama di Asia

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.130 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Jumat (21/6) pagi. Angka itu menguat 0,37 persen dibanding penutupan Kamis (20/6) yakni Rp14.182 per dolar AS.

Pagi hari ini, pergerakan mata uang utama Asia bervariasi terhadap dolar AS. Terdapat mata uang yang melemah seperti baht Thailand sebesar 0,01 persen, yen Jepang sebesar 0,02 persen, ringgit Malaysia sebesar 0,13 persen, dan won Korea Selatan sebesar 0,16 persen.

Kemudian, terdapat pula mata uang yang menguat seperti dolar Singapura sebesar 0,01 persen, dolar Hong Kong sebesar 0,07 persen, dan peso Filipina sebesar 0,08 persen. Dengan demikian, ini menjadikan rupiah sebagai yang terkuat di Asia pagi hari ini.

Sementara itu, mata uang negara maju juga menguat terhadap dolar AS. Euro menguat 0,02 persen, dolar Australia menguat 0,02 persen, dan poundsterling Inggris menguat 0,06 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan rupiah masih mendapatkan angin segar dari sinyal yang diberikan bank sentral AS Federal Reserve pada Kamis (20/6) dini hari.

Kemarin, The Fed memang menahan suku bunga acuan di rentang 2,25 persen hingga 2,5 persen. Namun, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan ada peluang bagi otoritas moneter untuk menurunkan suku bunga acuan Fed Rate pada semester II mendatang, seiring keinginan The Fed untuk ekspansi pertumbuhan ekonomi.

Hal ini, tentu membawa angin segar bagi Indonesia karena masih ada optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi dan selera untuk kembali berinvestasi ke negara-negara berkembang.

“Jadi memang sentimen ini (The Fed) masih akan berlanjut hingga akhir pekan. Minggu depan, pasar baru mulai fokus ke neraca perdagangan Indonesia pada Mei,” jelas Ariston kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/6).

Kemudian, pasar juga dianggap mengapresiasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI kemarin. Memang, BI juga menahan suku bunga acuannya di angka 6 persen, namun bank sentral RI itu masih berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memangkas rasio Giro Wajib Minimum (GWM) sebanyak 50 basis poin untuk bank umum konvensional dan bank syariah.

Pemangkasan rasio GWM bisa berdampak ke penyaluran kredit dan ujungnya ke pertumbuhan ekonomi.

“Hari ini diperkirakan rupiah berada dalam rentang Rp14.120 hingga Rp14.220 per dolar AS,” jelas dia.

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : victorynews.id

 

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *