Jonatan Christie Juara Selandia Baru Terbuka

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mempersembahkan gelar juara dari ajang Selandia Baru Terbuka 2019 usai mengalahkan Ng Ka Long Angus (Hongkong), dengan skor 21-12, 21-13, di Eventfida Stadium, Auckland, Selandia Baru, Minggu (5/5/2019).

Jonatan tampil baik di laga final, permainannya rapi dan cenderung minim kesalahan sendiri. Hal ini membuat Ng tak dapat mengembangkan permainannya dan banyak kesalahan beruntun.

“Saya melihat kondisi kaki lawan sepertinya tidak enak kalau dilari-lariin. Jadi saya sengaja membuat dia lari ke sudut lapangan, mungkin ini yang bikin dia nggak enak mainnya. Saya juga nggak mau buru-buru menyerang, karena kalau di-smash terus, pertahanannya bagus, makanya saya coba chop silang kiri-kanan, depan-belakang,” jelas Jonatan yang kini duduk di peringkat sembilan dunia.

“Di turnamen ini, saya mencoba kembali ke penampilan di Malaysia dan Singapore Open kemarin. Apalagi sekarang sudah mulai pengumpulan poin ke olimpiade. Saya berusaha tampil enjoy, rileks, nggak mikirin harus menang, harus dapet poin sekian sekian. Saya fokus partai demi partai, nggak mikirin babak nanti-nantinya, yang hari itu saja dulu,” jawab Jonatan ketika ditanya soal penampilannya yang stabil dari babak awal.

Kemenangan ini tak hanya menjadi bekal bagi Jonatan untuk berada di jajaran atas peringkat dunia tunggal putra, tapi juga memperbaiki rekor pertemuannya dengan Ng. Dua pertemuan pertama berhasil dimenangkan Jonatan atas Ng, namun Ng unggul dalam empat pertemuan terakhir.
Pencapaian Jonatan kali ini memperbaiki capaian yang diraih tahun lalu di kejuaraan yang sama. Tahun lalu ia harus puas menjadi runner up setelah dikalahkan Lin Dan (Tiongkok) di laga final.

Selain berhasil juara di tunggal putra, tim Merah putih juga berhasil juara di nomor ganda putra. Ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, sukses menaklukkan pasangan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) melalui laga rubber game 20-22, 21-15, dan 21-17.

“Kami membuat banyak kesalahan di game kedua. Ini jelas menguntungkan lawan. Tapi kami tetap berusaha fokus di game ketiga, dan alhamdulillah kami akhirnya berhasil menang dan jadi juara,” jelas Ahsan.

Indonesia sebenarnya punya peluang menambah satu gelar lagi di ganda campuran. Hanya sayang, ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal memberikan gelar sesudah takluk dari Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) lewat laga dramatis rubber game 14-21, 21-16 dan 27-29.

 

 

 

 

 

Sumber : poskotanews.com
Gambar : Poskota News

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *