Kurs Dolar Melemah karena Data Ekonomi China di Atas Perkiraan

Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan 17 April 2019, karena data pertumbuhan ekonomi China yang lebih baik dari perkiraan mendukung selera risiko dan sehari menjelang rilis data ekonomi yang diawasi ketat untuk zona euro.

Ekonomi China tumbuh pada kecepatan stabil 6,4% di kuartal pertama, bertentangan dengan ekspektasi untuk pelambatan lebih lanjut, karena produksi industri melonjak dan permintaan konsumen menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Investor mengamati dengan cermat data ekonomi China dan Eropa untuk sinyal bahwa pertumbuhan global mulai pulih. Rilis Indeks Pembelian Manager (PMI) untuk sektor manufaktur dan jasa di Eropa pada Kamis waktu setempat, akan memberikan indikasi kekuatan ekonomi Eropa selanjutnya.

Aliran masuk investasi ke Eropa telah membaik, yang dapat memberikan dorongan bagi euro terhadap greenback. Dolar Australia melonjak karena data China sebelumnya mengembalikan keuntungan. Mata uang ini peka terhadap kekayaan ekonomi China, mitra dagang terbesar Australia.

Dolar Selandia Baru jatuh setelah data menunjukkan bahwa inflasi tahunan melambat pada kuartal pertama, yang meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Data lain, menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS turun ke level terendah delapan bulan pada Februari karena impor dari China anjlok, untuk sementara memberikan dorongan bagi agenda America First Presiden Donald Trump dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama.

 

 

 

 

Sumber : okezone.com
Gambar : suaramerdeka.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *