Perbaikan Data Ekonomi AS Diramal akan Tekan Rupiah

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (9/4) pagi diperdagangkan di level Rp14.148 per dolar AS. Posisi tersebut menguat 0,13 persen dibanding Senin (8/4) sore.

Rupiah tidak menguat sendiri. Di kawasan Asia, sejumlah mata uang juga menguat terhadap dolar AS.

Baht Thailand misalnya, menguat 0,06 persen, peso Filipina yang menguat 0,14 persen, won Korea yang menguat 0,25 persen, yen Jepang yang menguat 0,12 persen dan dolar Singapura yang menguat tipis 0,01 persen.

Pelemahan hanya dialami oleh rupee India yang terpuruk 0,65 persen terhadap dolar AS. Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah kemungkinan besar mendapatkan otot dari kenaikan cadangan devisa dalam negeri.

Sebagai informasi BI mencatat pada akhir Maret jumlah cadangan devisa mencapai US$124,54 miliar. Cadangan tersebut naik jika dibandingkan posisi Februari yang masih US$123,27 miliar.

Meskipun menguat, Ibrahim memperkirakan penguatan bersifat sementara. Rupiah pada hari ini kemungkinan besar akan kembali melemah di kisaran Rp14.115-Rp14.200 per dolar AS.

“Sentimen masih sama dengan kemarin,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/4).

Adapun sentimen yang menekan pergerakan rupiah kemarin datang dari banyak faktor. Salah satunya, data nonfarm payrolls Amerika Serikat Maret yang mencapai 196 ribu.

Data yang melampaui ekspektasi pasar tersebut telah memperkuat pergerakan dolar. Sentimen lain datang dari penyelesaian perundingan damai perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang masih berbelit-belit.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Uangteman

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *