Rayakan Semana Santa, Flores Timur Ingin Coblos Lebih Awal

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Flores Timur masih menunggu keputusan KPU RI soal permintaan lebih awal melakukan pemungutan suara Pemilu 2019.

Usulan itu diajukan karena KPU Flores Timur hari pemungutan suara itu berlangsung pada hari yang sama di mana ada gelaran perayaan Semana Santa yang menjadi tradisi umat Katolik daerah itu.

“Jadi beberapa minggu lalu ada rapat dengan para tokoh masyarakat di Larantuka, dan mereka mengusulkan agar dipercepat pemungutan suaranya sehingga jam 17.00 Wita sudah selesai,” kata Ketua KPU Flores Timur Kornelis Abon, Senin, seperti dikutip dari Antara.

Kornelis menyatakan usul tersebut dilayangkan karena muncul kekhawatiran pelaksanaan Pemilu di Kota Larantuka mengganggu perayaan menyambut Pesta Paskah itu.

Ia mengatakan biasanya pelaksanaan pemungutan suara pukul 07.00 hingga 13.00 Wita. Namun, kata dia, tokoh masyarakat di kota itu berharap selesai sebelum pukul 13.00 Wita dan dilanjutkan dengan perhitungan sehingga selesai pukul 17.00.

“Sudah ada pemberitahuan ke Bupati juga dan KPU Flotim (Flores Timur) surat usulan sudah kami sampaikan juga ke KPU RI, tinggal menunggu keputusan saja,” ujarnya.

Namun hal ini masih diragukan KPU. Kornelis mengatakan, penghitungan suara Pemilu yang dikejar selesai sebelum pukul 17.00 Wita agak riskan, sebab perlu kehati-hatian untuk melakukan perhitungan suara. Di wilayah itu, warga masing-masing harus menggunakan hak pilih pada lima surat suara yakni untuk Pilpres, Pileg DPR, Pileg DPRD Provinsi, Pileg DPRD Kabupaten, dan Pemilu DPD.

“Sebelumnya kita sudah lakukan simulasi. Namun hasilnya tak sesuai. Artinya pukul 17.00 Wita itu agak kesulitan,” kata Kornelis.

Sejumlah tokoh masyarakat di Larantuka yakin Pemilu tak akan mengganggu jalannya Semana Santa, khususnya persiapan Rabu Trewa menyambut Tri Hari Suci jika pukul 17.00 Wita perhitungan surat suara selesai.

Beberapa pihak di Kupang seperti Kapolda NTT Inspekur Jenderal Raja Erizman dan Gubernur Viktor B Laiskodat juga sudah menyarankan agar pelaksanaan Pemilu di Kota Reiha Rosari itu diundur saja.

Jika tidak diundur, dikhawatirkan tingkat partisipasi masyarakat berkurang pada pemungutan suara Pemilu 17 April mendatang.

Sementara itu pada 28 Maret lalu, KPU RI memutuskan untuk mengundurkan proses penghitungan suara Pemilu 2019 di kabupaten tersebut.

“Jadwal rekap itu kan KPU punya durasi tujuh belas hari maksimal. Maka itu bisa kita lakukan setelah durasi ibadah selesai sampai tanggal 21 atau 22 [April], setelah itu selesai, baru kita mulai rekap,” tutur Ketua KPU Arief Budiman di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (28/3).

Arief menegaskan hal ini dilakukan khusus untuk Flores Timur. Sebab, perayaan khusus Paskah di sana membuat masyarakat harus memfokuskan waktunya.

KPU merencanakan untuk menambah TPS dan memulai pemungutan suara lebih awal agar warga Flores Timur bisa melaksanakan Semana Santa.

“Nanti kita jadikan pertimbangan apakah kita harus mulai lebih pagi atau mulainya tetap. Ada beberapa opsi dan cara yang penting proses ini bisa cepat sehingga sore ibadahnya tetap bisa dijalankan,” ujarnya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Medcom.id

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *