Ini Aturan dan Rancangan Debat Keempat Pilpres 2019

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat keempat Pemilihan Presiden 2019, Sabtu (30/3/2019). Debat bakal mempertemukan kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Tema yang diusung dalam debat keempat adalah ideologi, pemerintahan, keamanan, serta hubungan internasional. Saat ini, KPU masih terus mempersiapkan pelaksanaan debat yang akan digelar di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat.

Segmentasi debat keempat rencananya bakal sama dengan debat ketiga. Debat dialokasikan selama dua jam dan terdiri dari enam segmen.

“Sama ya segmentasinya, yang debat ketiga itu sudah diperbaiki sana sini, ya kita pakai itu durasinya,” kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).

Segmen pertama adalah pemaparan visi, misi, dan program capres terkait dengan tema debat.

Kemudian, dilanjutkan segmen kedua dan ketiga seputar pendalaman visi, misi, dan program. Kedua capres akan mendapatkan pertanyaan yang dibuat oleh panelis, yang kemudian disampaikan oleh moderator.

Selanjutnya, pada segmen empat dan lima, akan dialokasikan untuk pendalaman visi, misi, dan program melalui pertanyaan antar kandidat.

Joko Widodo dan Prabowo Subianto diperbolehkan untuk saling bertanya satu sama lain pada segmen ini.KPU tak mengubah media penyelenggara debat keempat Pilpres 2019.

Metro TV tetap menjadi satu dari tiga stasiun televisi penyelenggara debat, meskipun Badan Pemenangan Nasional (BPN) sebelumnya sempat menyatakan keberatan.

Selain Metro TV, debat keempat pilpres juga diselenggarakan oleh SCTV dan Indosiar. “Televisi penyelenggara debat keempat adalah Grup Emtek dan Metro TV,” kata Wahyu.Keputusan ini diambil berdasar kesepakatan antara KPU, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Artinya, sudah tidak ada lagi keberatan dari BPN terkait media penyelenggara debat keempat. Meski demikian, BPN berharap seluruh media penyelenggara menjaga netralitas dan independensi mereka selama debat.

“Kami ingin tegaskan, jangan ciderai proses demokrasi itu. Biarkan hasil debat membuat masyarakat menentukan pilihannya,” kata Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan usai rapat persiapan debat keempat pilpres di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).

“Kalau ini diselenggarakan dengan tidak independensinya, netralitasnya, profesionalitasnya, ya tidak usah ada debat, tidak mendidik bangsa ini, tidak mengambarkan sebuah proses komitmen kita pada pemilu,” lanjut dia. KPU menunjuk Retno Pinasti dan Zulfikar Naghi sebagai moderator debat keempat Pilpres 2019.

Keduanya merupakan jurnalis senior. Retno Pinasti adalah pembawa acara di Liputan 6 SCTV, sedangkan Zulfikar Naghi merupakan pembawa acara berita Indosiar. Nama moderator diputuskan melalui kesepakatan antara KPU, TKN Jokowi-Ma’ruf dan BPN Prabowo-Sandiaga.

Selain menunjuk dua moderator tersebut, KPU bersama kedua tim kampanye menyepakati sejumlah pembawa acara yang juga dari kalangan jurnalis.

Mereka yang ditunjuk adalah, pembawa acara untuk prosesi pengujian debat, yaitu jurnalis Indosiar, Wanda Dwi Utari dan jurnalis Metro TV, Rory Asyari. Ada pula pembawa acara untuk konferensi pers, jurnalis Metro TV Aviani Malik dan jurnalis SCTV Reza Ramadhansyah.

Selanjutnya, ada pembawa acara off air dan wall of fame, jurnalis SCTV Prisca Niken dan Metro TV Wahyu Wiwoho. Sementara itu, ada sembilan orang panelis yang ditunjuk oleh KPU untuk merumuskan soal debat keempat. Ke-9 nama panelis itu berasal dari kalangan akademisi dan praktisi.

Seluruh panelis ini nantinya akan dilibatkan dalam Focus Group Discussion (FGD) sebelum menyusun pertanyaan debat. FGD akan dihadiri oleh pihak-pihak yang terkait dengan tema debat keempat, mulai dari kalangan ormas hingga LSM. FGD digelar untuk memperluas wawasan panelis dalam rangka mempersiapkan daftar pertanyaan debat.

“KPU akan melakukan FGD antara para panelis dan pihak lainnya itu tanggal 27 Maret 2019,” ujar Wahyu. Berikut nama-nama panelis debat keempat:
1. Prof DR Zakiyuddin, M.Ag (Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga)
2. Dr J Haryatmoko SJ (Akademisi/pengajar fakultas teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
3. Dr Erwan Agus Purwanto M Si (Dekan Fisip Universitas Gadjah Mada)
4. Dr Valina Singka Subekti M Si (Akademisi/pengajar departemen ilmu politik, Fisip UI)
5. Dadang Tri Sasongko (Sekjen Transparency International Indonesia)
6. Al Araf (Direktur Eksekutif Imparsial)
7. Dr Ir Apolo Safanpo ST MT (Rektor Universitas Cenderawasih)
8. Drs I Basis Eko Soesilo MA (Akademisi/Pengajar HI Fisip Unair dan Direktur Centre for Strategic and Global Studies/CSGS)
9. Dr Kusnanto Anggoro (Akademisi/Pengajar Fisip UI).

 

 

Sumber : internasional.kompas.com
Gambar : Nasional Kompas

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *