Jadi Rp14.224 per Dolar AS, Rupiah Masih Berpotensi Menguat

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.224 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Selasa (19/3) pagi. Dengan demikian, rupiah menguat 0,1 persen dibandingkan penutupan pada Senin (18/3) yakni Rp14.240 per dolar AS.

Pagi ini, sebagian besar mata uang utama Asia terpantau menguat terhadap dolar AS, seperti yen Jepang sebesar 0,13 persen, baht Thailand sebesar 0,09 persen, won Korea Selatan sebesar 0,03 persen, dan dolar Singapura sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, mata uang Asia lain seperti yen Jepang terpantau melemah 0,05 persen. Sementara itu, dolar Hong Kong dan peso Filipina tak bergerak melawan dolar AS.

Sementara itu, pergerakan mata uang negara maju terbilang bervariasi. Poundsterling Inggris tercatat menguat 0,08 persen, sementara euro dan dolar Australia masing-masing melemah 0,01 persen dan 0,09 persen.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan hari ini rupiah masih berpotensi menguat karena mengambil kesempatan dari tenangnya ekonomi global sejak akhir pekan lalu. Terlebih menurutnya, belum ada rilis data penting yang terjadi hingga Rabu (20/3) esok.

Di sisi lain, ia menilai fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat. Apalagi, neraca perdagangan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (15/3) lalu menunjukkan surplus US$330 juta. Hanya saja menurutnya, rupiah perlu waspada menjelang Kamis (21/3) karena ada pertemuan Federal Open Market Commitee (FOMC).

“Rupiah masih sangat berpotensi menguat hari ini dengan rentang Rp14.160 hingga Rp14.280 per dolar AS,” ujar Dini kepada CNNIndonesia.com, Selasa (19/3).

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com

Gambar : bangka.tribunnews.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *