Tertekan Permintaan Dolar AS, Rupiah ‘Meringkuk’ ke Rp14.145

Rupiah pada perdagangan Senin (4/3) ini diperdagangkan di level  Rp14.155 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi tersebut melemah 0,25 persen jika dibandingkan dengan sesi perdagangan Jumat (1/3) sore.

Rupiah tidak tertekan sendiri. Sejumlah mata uang di kawasan Asia, juga mengalami tekanan terhadap dolar AS.

Pelemahan dialami rupee India yang tertekan 0,23 persen terhadap dolar AS dan yen Jepang yang melemah 0,06 persen.

Tapi pelemahan tersebut tidak diikuti mata uang Asia lainnya. Sejumlah mata uang Asia, seperti baht Thailand, Peso Filipina, won Korea dan dolar Singapura justru menguat masing-masing sebesar 0,18 persen, 0,06 persen, 0,03 persendan 0,10 persen.

Pengamat Pasar Uang PT Bank Mandiri Rully Arya Wisnubrata mengatakan rupiah belakangan ini memang masih mendapatkan tekanan dari kondisi neraca dagang dalam negeri yang masih defisit dan tingginya permintaan dolar AS.

“Selain itu, rupiah juga mendapatkan tekanan dari faktor teknikal,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/3) pagi.

Dari sisi global, rupiah juga mendapatkan bayang-bayang dari upaya negosiasi perang dagang yang dilakukan AS dan China. Walaupun negoisasi sudah menunjukkan titik terang, namun sampai saat ini belum ada kepastian mengenai perdamaian perang dagang antara dua negara tersebut.

Tapi, Rully mengatakan tekanan terhadap rupiah yang terjadi saat ini masih dalam batas wajar. Untuk hari ini, ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.100-14.200 per dolar AS.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com

Gambar : Jawa Pos

 

 

 

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *