IHSG di Zona Hijau pada Awal Perdagangan, Penguatan Diprediksi Terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Senin (4/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,1% atau 6,54 poin ke level 6.545,18 pada pukul 09.34 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 2,14 poin atau 0,03% di posisi 6.540,77.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.537,32 – 6.555,99. Pada perdagangan Jumat (1/2), IHSG ditutup menguat 0,09% atau 5,67 poin di level 6.538,64.

Tujuh dari sembilan sektor bergerak di zona hijau, dipimpin oleh sektor perdagangan yang menguat 0,59% dan disusul sektor tambang yang naik 0,51%. Adapun sektor aneka industri dan finansial yang melemah masing-masing 0,52% dan 0,27% menahan penguatan IHSG lebih lanjut.

Sebanyak 179 dari 627 saham yang terdaftar di bursa menguat pada perdagangan pagi ini, sedangkan 89 saham melemah dan 359 saham lainnya terpantau stagnan.

Saham PT Bank Mayapada International Tbk (MAYA) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing menguat 13,79% dan 0,79% menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG pagi ini.

Tim analis Samuel Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung terbatas pada hari ini, menjelang libur Imlek dan kondisi pasar yang menantikan data PDB pada Rabu (6/2).

Dalam publikasi risetnya, tim analis Samuel Sekuritas menuliskan, indeks AS semalam ditutup menguat dengan Chevron, Exxon Mobil dan Merck mencatat penguatan tertinggi. Pasar masih mendalami kinerja keuangan dari Amazon, Merck dan Exxon Mobil setelah ketiganya merilis kinerja keuangan yang diatas estimasi.

Di sisi lain, pelaku pasar juga menanti negosiasi perdagangan AS dan China, dimana Presiden AS, Donald Trump dijadwalkan akan bertemu Presiden China, Xi Jinping bulan ini.

Dari ekonomi, di bulan Januari, ekonomi AS tercatat menambah lapangan pekerjaan sebanyak 304.000, lebih besar dari estimasi yang sebesar 170.000. Namun, laporannya juga melaporkan pertumbuhan gaji melambat di bulan Januari.

Dari pasar komoditas, harga minyak Brent tercatat menguat 3% ke USD 62,8/b setelah rilis kuatnya data lapangan pekerjaan AS yang mengindikasikan potensi kuatnya permintaan minyak AS.

Sanksi AS terhadap Venezuela yang membantu membatasi pasokan minyak ke pasar global. Penguatan harga juga terbantu oleh turunnya data sumur produksi AS sebanyak 15 ke 847 sumur, terendah sejak Mei 2018.

“Kami perkirakan IHSG menguat hari ini menyusul kondusifnya kondisi makroekonomi serta bagusnya data kinerja perbankan di 4Q18,” paparnya.

 

 

 

 

 

 

Sumber : bisnis.com
Gambar : Alinea.ID

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *