RI Didorong Masuk Lima Besar Ekonomi Dunia Lewat Inovasi

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mendorong agar inovasi bisa menjadi mesin percepatan pertumbuhan ekonomi, sehingga mampu mencapai target Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kelima di dunia pada 2045.

Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas Subandi Sardjoko mengatakan perlu implementasi konsep triple helix untuk mencapai target tersebut.

Konsep yang dimaksud ialah sinergi antara bidang akademis, pelaku usaha atau industri, dan pemerintah. Salah satu keberhasilan konsep itu ialah dengan mengubah inovasi dari perguruan tinggi menjadi suatu produk komersil.

“Ini yang harus berjalan, jadi inovasi bisa dikomersialkan,” kata Subandi di Hotel Millenium, Selasa (29/1).

Subandi melanjutkan pemerintah akan menyiapkan regulasi yang memudahkan sektor industri menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi. Saat ini, lanjutnya, Salah satu kendala yang menghambat industri menyerap inovasi dari perguruan tinggi adalah dari sisi keuntungan setelah inovasi tersebut dikembangkan menjadi produk komersil.

“Jadi mereka punya bagian riset dan pengembangan sendiri yang menilai suatu produk laku tidak di pasar. Kalau mereka merasa tidak, maka untuk apa mengembangkan inovasi tersebut,” katanya.

Oleh karena itu, Bappenas akan mendorong pemberian insentif kepada perusahaan yang menanamkan investasi kepada inovasi perguruan tinggi, di samping kemudahan regulasi. Insentif diberikan jika produk inovasi tersebut masih membutuhkan langkah pengembangan, sehingga pihak swasta tidak perlu mengeluarkan dana untuk penyempurnaan produk.

Bappenas juga mengusulkan adanya insentif fiskal bagi perusahaan yang hendak menjadikan produk inovasi perguruan tingi menjadi produk komersil.

“Misalnya, kalau mereka investasi di riset nanti diperhitungkan kembali pajaknya. Itu yang masih harus diperjuangkan, tapi ada di rencana kami,” ucapnya.

Bappenas memperkirakan Indonesia bisa keluar dari dari jebakan negara dengan pendapatan menengah (middle income trap) dan menjadi negara maju dalam 17 tahun ke depan atau pada 2036 mendatang. Syaratnya, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,7 persen per tahun.

Namun, Bappenas masih memiliki skenario lebih dasar, di mana Indonesia bisa keluar dari middle income trap pada 2038 jika pertumbuhan ekonomi konsisten 5,1 persen sejak 2017 hingga 2038.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : tribunnews.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *