Garuda Indonesia Klaim Turunkan Harga Lewat Tiket Promo

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengklaim telah menurunkan harga tiket pesawat. Namun, penurunan harga dilakukannya lewat penawaran tiket promo. Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara Danadiputera mengatakan porsi tiket promo berkisar 30 persen – 40 persen dalam setiap penerbangan.

Penurunan harga tiket menyusul keputusan asosiasi maskapai pesawat setelah diprotes masyarakat soal lonjakan harga secara tiba-tiba. “Tiket promo itu bentuk penurunan harga,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/1).

Besarnya penurunan harga tiket pesawat Garuda Indonesia melalui promo cukup variatif. Mengutip dokumen yang diterima CNNIndonesia.com, mayoritas promo ditawarkan untuk penerbangan rute Jakarta ke wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

Misalnya, penerbangan rute Jakarta-Ambon dari harga normal Rp7,23 juta menjadi Rp3,25 juta, rute Jakarta-Makassar dari harga normal Rp4,28 juta menjadi Rp2,8 juta, Jakarta-Pontianak dari harga normal Rp3 juta menjadi Rp1,9 juta, Jakarta-Ternate dari harga normal Rp6,87 juta menjadi Rp3 juta.

Kemudian, Jakarta-Denpasar dari harga normal Rp3,3 juta menjadi Rp992 ribu, Jakarta-Jayapura dari harga normal Rp10,94 juta menjadi Rp6 juta, dan Jakarta-Ternate dari harga normal Rp6,87 juta menjadi Rp3 juta.

Selain itu, maskapai pelat merah itu juga menawarkan tiket promo untuk penerbangan di Pulau Jawa. Misalnya penerbangan rute Jakarta-Surabaya dari harga normal Rp2,74 juta menjadi Rp824 ribu dan Jakarta-Banyuwangi dari harga normal Rp3,15 juta menjadi Rp1,6 juta.

Garuda Indonesia juga menyediakan tiket promo untuk rute menuju Jakarta. Misalnya, rute Aceh-Jakarta dari harga normal Rp2,65 juta menjadi Rp798 ribu dan rute Padang-Jakarta dari harga normal Rp1,7 juta menjadi Rp800 ribu.

CNNIndonesia.com mencoba mengecek ketersediaan tiket promo tersebut lewat situs pemesanan tiket online. Misalnya, untuk tiket pesawat rute Jakarta-Surabaya, dan rute Padang-Jakarta untuk periode 28 Januari atau sepekan ke depan. Namun, tiket dengan harga tersebut sudah tidak ditemukan.

Ari menyatakan habisnya tiket promo lantaran tingginya permintaan. “Tiket murahnya sudah habis karena permintaan tinggi. Jadi dapat tiket yang mahal,” tukas Ari.

Ari yang juga mengetuai Indonesia National Air Carrier Association (INACA) sebelumnya bilang maskapai-maskapai pesawat telah menurunkan kembali harga tiket penerbangan domestik.

Penurunan harga tiket telah dilakukan sejak Jumat (11/1) lalu, dengan rentang penurunan harga berkisar 20 persen-60 persen sesuai kebijakan masing-masing maskapai.

Kebijakan menurunkan harga tiket berlaku untuk 34 maskapai yang tergabung dalam INACA, di antaranya Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Indonesia AirAsia.

Sementara itu, Lion Air belum mau memberikan komentar terkait penurunan harga tiket. Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro berjanji akan memberikan informasi terkini. “Nanti saya update ya,” katanya singkat.

Namun, dampak mahalnya harga tiket kelihatannya masih berlanjut. Buktinya, 433 penerbangan dibatalkan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru, Riau. Alasannya, jumlah penumpang turun drastis karena harga tiket yang dinilai kelewat mahal.

Berdasarkan data PT Angkasa Pura II selaku otoritas bandara setempat menyebut ada 212 penerbangan domestik menuju Pekanbaru pada periode 1 – 21 Januari dibatalkan. Pada periode yang sama, 217 penerbangan batal berangkat dari Pekanbaru.

Sementara itu, untuk rute internasional, dari dan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II terdapat empat penerbangan yang dibatalkan. “Penerbangan yang dibatalkan rata-rata 20 penerbangan per hari,” ujar Executive General Manager Bandara SSK II Jaya Tahoma Sirait mengutip Antara.

Pantauan dari situs pemesanan tiket daring, harga rata-rata tiket untuk rute Pekanbaru – Jakarta berkisar Rp1,04 juta per orang. Harga tersebut bertahan sampai Maret 2018. Sebaliknya, dari Jakarta menuju Pekanbaru, tiketnya dipatok Rp1,03 juta per orang.

Jaya menjelaskan maskapai yang paling banyak dibatalkan penerbangannya adalah Lion Air Group, maskapai yang selama ini dikenal dengan biaya rendah.

Sejak awal Januari, untuk maskapai Lion Air ada 138 penerbangan batal, Wings Air 69 penerbangan, Batik Air 38 penerbangan, dan Malindo Air satu penerbangan yang batal.

Kemudian, maskapai Garuda Indonesia membatalkan 129 jadwal terbang, dan Citilink 56 penerbangan. Selanjutnya, ada maskapai luar negeri Scoot yang tercatat membatalkan dua jadwal penerbangannya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : aksi.id

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *