Petinggi Korut Tiba di AS Berunding Soal Nuklir dan KTT Trump

Wakil Pemimpin Komite Pusat Partai Buruh Korea Utara, Kim Yong-chol sudah berada di Washington, Amerika Serikat, pada Jumat (18/1). Lawatan itu dilakukan untuk mendiskusikan pertemuan Presiden AS, Donald Trump dengan kepala atasannya, Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.

Yong-chol tiba di ibukota AS pada Kamis kemarin malam waktu setempat. Dia dilaporkan bukan cuma membicarakan soal pertemuan Trump-Jong Un, tetapi juga berusaha membuka dialog soal kelanjutan denuklirisasi.

Menurut sumber dari pihak AS seperti dikutip AFP, Jumat (18/1), Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan turut menyambut kedatangan Yong-chol dalam acara makan malam bersama, sebelum keduanya beranjak ke Gedung Putih.

Pompeo baru-baru ini menyuarakan harapannya untuk mencapai kesepakatan dengan Korut yang menurutnya akan menciptakan AS yang jauh lebih baik dan aman. Ia juga menambahkan perlu diperhatikan hal tersebut tak mungkin langsung diselesaikan dalam pertemuan nanti.

Dua bulan lalu, Korut membatalkan perundingan yang sudah direncanakan di New York dengan Pompeo secara tiba-tiba. Sejak itu pemerintah AS sangat berhati-hati ketika akan mengumumkan pertemuan dengan pihak Korut.

Trump telah berulang kali mengatakan ingin bertemu kembali dengan Kim Jong Un setelah KTT pertama mereka pada Juni 2018 lalu.

Trump mengklaim pertemuan tersebut merupakan kemenangan diplomasi AS. Ia mengatakan jika dia tidak terpilih sebagai presiden, Asia dapat mengalami perang besar dengan Korut.

Setelah mendapat surat dari Kim, Trump menyinggung akan ada pertemuan kedua antara dirinya dengan pemimpin Korut.

Surat tersebut diterima Trump setelah Kim dalam pidato tahunannya mengancam akan membatalkan denuklirisasi, jika AS tak kunjung melonggarkan sanksi yang diberikan.

Dalam pidato yang disiarkan secara nasional itu, Kim juga mengatakan bersedia kembali bertemu Trump untuk mencapai tujuan bersama.

Hawaii, Singapura dan Vietnam dikabarkan menjadi lokasi pertimbangan untuk menghelat tatap muka lanjutan Trump dan Kim.

Pada pertemuan KTT pertama, kedua kepala negara sepakat untuk memajukan denuklirisasi semenanjung Korea. Namun sampai saat ini, persetujuan di antara keduanya masih terhambat. Kedua pihak seolah tak mencapai persetujuan mengenai apa yang dimaksud dengan denuklirisasi.

“Masih ada ketidaksepakatan tentang bagaimana menuju ke sana (denuklirisasi), apakah denuklirisasi adalah akhir dari proses atau menjadi proses itu sendiri,” tutur Jenny Town, redaktur pelaksana 38 North, situs jurnal tentang kebijakan Korut di Stimson Center.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *